Ekonomi dan Bisnis

RI Masih Menarik Bagi Investor di Tengah Ancaman Resesi

Jakarta – Direktur Treasury & International Banking Panji Irawan mengatakan, aliran modal asing kembali masuk ke dalam pasar obligasi Indonesia seiring dengan concern investor global yang mulai berubah dari tingkat inflasi ke tingkat pertumbuhan ekonomi global, terutama di Amerika Serikat (AS).

“Fokus yang mulai berubah tersebut berarti investor sudah dapat melihat level tertinggi suku bunga acuan global dan mulai melirik kembali portofolio di negara berkembang yang memiliki kinerja perekonomian yang baik di tengah ancaman resesi,” kata Panji dalam Macroeconomic Outlook Bank Mandiri, Selasa, 20 Desember 2022.

Tercatat, net buy investor asing mencapai IDR46,6 triliun dalam periode tersebut sehingga jika kita melihat kepemilikan asing di pasar obligasi, saat ini mencapai 14,7% atau lebih tinggi dibandingkan posisi awal November lalu yang mencapai 13,9%.

Panji melanjutkan, bahwa ia meyakini Indonesia memiliki berbagai indikator ekonomi makro dan sektor finansial yang baik. Sehingga, Indonesia masih menjadi salah satu tempat menarik untuk berinvestasi bagi investor global dan domestik.

“Kami meyakini potensi berbaliknya investor portofolio asing masih cukup besar ke depannya seiring dengan naiknya ekspektasi bahwa suku bunga acuan akan flat di pertengahan tahun depan dan kemudian kembali menurun di tahun 2024,” jelasnya.

Meskipun, tantangan ekonomi global masih sangat besar dan ketidakpastian semakin meningkat yang mengindikasikan perlambatan ekonomi, sehingga berpengaruh kepada kinerja ekspor, investasi dan bisnis di tanah air. Tetapi, menurut Panji Jika kita melihat cycle yang demikian pihaknya meyakini bahwa dunia bisnis dan perekonomian Indonesia memiliki peluang untuk tetap tumbuh lebih baik dibandingkan negara berkembang lainnya.

“OECD dan IMF memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melandai ke 4,7% dan 5% tahun depan. Jika kita melihat cycle yang demikian kami meyakini bahwa dunia bisnis dan perekonomian Indonesia memiliki peluang untuk tetap tumbuh lebih baik dibandingkan negara berkembang lainnya,” pungkas Panji. (*)

Irawati

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

9 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

10 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

13 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

13 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

14 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

16 hours ago