Dengan menerima kesepakatan ini, Indonesia menegaskan posisinya sebagai mitra perdagangan yang terbuka terhadap kolaborasi strategis, tidak hanya dengan AS tetapi juga dengan mitra-mitra strategis lainnya seperti Uni Eropa melalui IEU-CEPA maupun BRICS.
“Oleh sebab itu, tantangan terbesarnya terletak pada kapasitas domestik untuk beradaptasi dengan cepat melalui akselerasi transformasi industri, peningkatan daya saing produk, serta optimalisasi manfaat dari barang impor produktif,” tandasnya.
Josua menyatakan, meski kebijakan tarif Trump memberikan tekanan signifikan pada jangka pendek, namun dampak positifnya bisa didapatkan apabila Indonesia secara konsisten mampu meningkatkan efisiensi ekonomi domestik, mengakselerasi transformasi struktural, dan memperkuat rantai pasok industri nasional. (*)
Editor: Galih Pratama
