Jakarta – Salah satu bos perusahaan penyedia data center global, menyatakan bahwa Indonesia adalah market yang sangat potensial untuk industri data center. Bagaimana tidak, lonjakan transaksi elektronik, konten digital, pertumbuhan perusahaan startup, yang diiringi dengan pertumbuhan jumlah populasi, membuat demand terhadap data center meningkat tajam.
“Permintaan untuk data storage dan layanan hosting yang terkelola diperkirakan akan tumbuh secara dramatis di seluruh Indonesia,” ujar Mizuho Tada, selaku Presiden Direktur NTT Ltd Indonesia, perusahaan penyedia layanan teknologi global, Kamis, 31 Maret 2022.
Ia menjelaskan, NTT melihat Asia Pasifik sebagai kawasan utama, dan Indonesia menjadi lokasi yang strategis dengan sistem kabel bawah laut APRICOT yang baru. APRICOT yang akan mulai beroperasi pada tahun 2024, di mana akan menghubungkan semua data center skala besar di seluruh wilayah tersebut.
“Komitmen kami yang berkelanjutan untuk Indonesia akan membantu memposisikan NTT sebagai pemimpin yang inovatif secara teknologi untuk menjawab industri masa depan. Bagaimana NTT ada di Indonesia dan berkomitmen untuk memberikan nilai kepada pasar enterprise di Indonesia, terutama dalam hal mereka melakukan transformasi digital,” terangnya.
Sebagai informasi, NTT Ltd, sebuah perusahaan infrastruktur dan layanan TI global terkemuka, baru saja meresmikan pendirian data center terbaru yang bernama Jakarta 3 Data Center. Data center yang sekaligus adalah data center terbesar di Indonesia ini menyediakan kapasitas yang besar dengan sistem hyperscaler yang dapat memenuhi perusahaan kelas atas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.
Data center dengan empat lantai ini memiliki kapasitas IT load sebesar 15,2 MW, dan dapat ditingkatkan lagi hingga 45MW. Dengan tingkatan Tier IV-ready yang memiliki desain ringkas dan modular, sehingga dapat menyediakan besaran daya yang fleksibel dan skalabel.
“Kita telah menginvestasikan USD500 juta dalam pembangunan gedung data center ketiga kami, Jakarta 3 Data Center. Dan kami bukan hanya melihat pada nilai investasi, tapi juga pada dampak yang kita bisa berikan bagi perkembangan ekonomi digital Indonesia. Karena ini adalah project untuk masa depan Indonesia,” ucapnya. (*) Steven Widjaja