Poin Penting
- OJK resmi membatalkan rencana merger antara Bank Nobu (NOBU) dan MNC Bank (BABP) setelah menerima laporan dari kedua pihak.
- Meski merger batal, OJK mewajibkan Pemegang Saham Pengendali untuk tetap memperkuat permodalan, baik melalui setoran modal tambahan maupun masuknya investor strategis.
- Aksi saling tukar kepemilikan saham antar Grup Lippo dan MNC—termasuk pergeseran investasi Prima Cakrawala Sentosa ke NOBU dan peningkatan porsi BCAP di BABP—mengonfirmasi bahwa rencana merger semakin redup dan kini resmi kandas.
Jakarta – Teka-teki kelanjutan aksi konsolidasi antara PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) dan PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) terjawab sudah. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa merger kedua bank tersebut batal.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menjelaskan, bahwa pihaknya telah menerima laporan dari kedua bank terkait pembatalan rencana merger tersebut. OJK menyepakati pembatalan tersebut dengan harapan masing-masing bank dapat lebih fokus pada target-target pertumbuhan yang telah direncanakan sebelumnya.
Meski gagal, kata Dian, perlu ada pengganti komitmen merger di antara keduanya. Utamanya dalam rangka penguatan struktur, ketahanan, dan daya saing. Oleh karenanya, Pemegang Saham Pengendali (PSP) kedua bank telah diminta untuk tetap melakukan penguatan permodalan bank secara berkelanjutan.
“Baik itu melalui tambahan setoran modal oleh PSP dan/atau mengundang masuknya investor strategis. Ini juga sejalan dengan kebijakan strategis pengembangan industri perbankan,” jelas Dian dikutip 24 November 2025.
Dengan begitu, lanjutnya Dian, hal tersebut dapat meningkatkan skala usaha dan daya saing masing-masing bank guna mendukung pengembangan bisnis bank ke depan secara sehat dan berkelanjutan.
Baca juga: Gacor Ketua! Laba Bank Nobu Terbang 59,06 Persen di September 2025 Jadi Rp359,88 Miliar
Sinyal Merger Meredup
Diketahui, rencana merger Bank Nobu dan MNC Bank sempat terungkap pada akhir 2022. Namun, dalam perjalanannya rencana tersebut kian redup. Ini ditandai dengan aksi entitas Grup Lippo, PT Prima Cakrawala Sentosa yang melepas seluruh porsi 10 persen saham yang sempat dipegang di MNC Bank.
Saat ini, Prima Cakrawala Sentosa telah hilang dari daftar kepemilikan saham dari MNC Bank. Investasi Prima Cakrawala Sentosa justru berbalik arah ke NOBU.
Mengutip keterbukaan informasi BEI, Kamis (28/8), Prima Cakrawala Sentosa telah menambah kepemilikan saham sebanyak 747,8 juta saham NOBU pada 22 Agustus 2025 dengan kisaran harga Rp749 per lembar.
Jika dikalkukasi, Prima Cakrawala Sentosa merogoh kocek sekitar Rp560,08 miliar dari aksi borong saham NOBU tersebut.
Dalam hal ini, Prima Cakrawala Sentosa mengambil alih porsi yang sebelumnya dimiliki PT MNC Land Tbk. (KPIG).
Aksi korporasi ini merupakan bagian ‘tukar guling’ saham yang dilakukan dua konglomerasi dalam rencana merger Bank Nobu dan MNC Bank.
Baca juga: Hanwha Life Akuisisi 40 Persen Saham Bank Nobu, Apa Kabar Merger dengan Bank MNC?
Sementara PT MNC Kapital Indonesia Tbk. (BCAP) juga mempertebal porsi saham di PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP).
Emiten milik Hary Tanoesoedibjo ini borong 4,4 miliar saham BABP, setara dengan 10 persen saham BABP yang beredar pada 26 Agustus 2025. Alhasil, total kepemilikan saham BCAP di MNC Bank kini menjadi 48,83 persen.
Adanya aksi pengembalian saham dari masing-masing grup ini menandakan bahwa rencana merger dari Bank Nobu dan MNC Bank tidak tercapai alias batal.









