Jakarta – Program Ekonomi Nasional (PEN) diluncurkan untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional. Menteri Kordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, hingga September 2021, realisasi anggaran PEN telah mencapai Rp404,7 triliun atau 54,3% dari pagu sebesar Rp744,77 triliun.
Rincian anggaran meliputi bidang kesehatan Rp100,5 triliun, yang terdiri dari manfaat penggunaan rumah sakit darurat asrama haji Pondo Gede dan oembagian paket obat untuk masyarakat, biaya perawatan untuk 477,44 ribu pasein, insentif bagi 1,07 juta nakes pusat dan santuan kematian bagi 397 nakes, pengadaan 105 juta dosis vaksin serta bantuan iuran JKN bagi 29,29 juta orang.
Selanjutnya realisasi anggaran yang digunakan untuk perlindungan sosial mencapai Rp186,64 triliun yang terdiri dari PKH untuk 9,9 juta KPM, kartu sembako bagi 17 juta KPM, BST bagi 10 juta KPM, dan BLT Desa bagi 5,62 juta KPM.
Selain itu, realisasi anggaran untuk Kartu Prakerja bagi 5,22 juta orang, subsidi bunga KUR bagi 4,96 juta debitur dan 5,79 juta debitur Non KUR. Kemudian subsidi bunga PMN sebanyak 6,21 triliun dan juga bantuan PKL untuk 555 usaha. Dan terakhir untuk program prioritas teralisasi sebesar Rp60,7 triliun dan insentif usaha sebesar Rp59,08 triliun. (*)