Jakarta – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bersama perwakilan UNICEF dan WHO di Indonesia meninjau pelaksanaan vaksinasi bagi 100 kyai dan santri di Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur pada Selasa (23/3).
Kegiatan vaksinasi yang menyasar kader NU ini, merupakan bagian dari upaya percepatan cakupan vaksinasi COVID-19 di Tanah Air, sebagai salah satu upaya agar kita bisa keluar dari kondisi pandemi ini. Sebab, semakin tinggi cakupan imunisasi, maka akan semakin cepat Herd Immunity tercapai.
Di tahap kedua ini, para kyai dan ulama menjadi sasaran pemerintah untuk mendapatkan vaksin COVID-19 sebab kegiatan mereka banyak bersentuhan dengan masyarakat dan umat, sehingga sangat rentan terpapar COVID-19.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per tanggal 22 Maret 2021, jumlah sasaran yang mendapatkan suntikan pertama vaksin COVID-19 sebanyak 5.732.210 orang (14,21%), sementara untuk suntikan kedua ada 2.494.422 orang (6,18%) yang sudah mendapatkan dosis lengkap vaksin COVID-19.
“Kolaborasi lintas sektor ini merupakan bagian penting untuk memerangi pandemi COVID-19. Kemenkes tidak bisa bekerja sendiri, perlu dukungan dari berbagai pihak agar vaksinasi bagi 181,5 juta penduduk bisa segera selesai,” kata Budi melalui keterangan resminya di Jakarta, Rabu 24 Maret 2021.
Untuk itu, pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan membuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi seluruh elemen bangsa baik individu maupun instansi untuk membantu program vaksinasi nasional. Kerja sama ini sekaligus untuk mendapatkan model vaksinasi yang aman dan cepat.
Bekerjasama dengan lintas sektor dan program, pemerintah telah meluncurkan berbagai model vaksinasi massal yang aman dan cepat seperti vaksinasi bergerak drive thru maupun walk in serta vaksinasi berbasis fasyankes. Tujuannya satu, agar semakin banyak masyarakat yang disuntik vaksin COVID-19.
Wakil Rais Syuriah KH Anwar Iskandar mengatakan kegiatan vaksinasi di PWNU Jawa Timur menggunakan 2 jenis vaksin yakni vaksin COVID-19 produksi Sinovac dan AstraZeneca. Penyuntikan vaksin Sinovac dosis kedua akan diberikan untuk 16 masyayikh dan pengurus PWNU Jawa Timur. Termasuk 4 kyai sepuh NU diantaranya KH Anwar Manshur, KH Anwar Iskandar, KH Ali Masyhuri dan KH Abdul Matin, yang sebelumnya telah menerima dosis pertama vaksin pada 23 Februari yang lalu.
Vaksinasi dilanjutkan dengan penyuntikan dosis pertama Vaksin AstraZeneca kepada 100 kyai dan anggota PWNU Jawa Timur. Pemberian vaksin ini merupakan bentuk keteladanan dari NU dalam mendukung serta menyukseskan program vaksinasi nasional.
Seperti diketahui, vaksin AstraZeneca secara resmi telah mendapatkan izin pengunaan dari Badan POM dan MUI, sehingga siap digunakan dalam program vaksinasi nasional. Keputusan ini tertuang dalam Fatwa Nomor 14 Tahun 2021 tentang Hukum Penggunaan Vaksin Covid-19 Produk Astrazeneca.