Jakarta – Bertempat di Shangri-La Hotel Kuala Lumpur, Malaysia, hari Rabu (04/09), PTPP (Persero) Tbk berhasil meraih 4 penghargaan sekaligus dalam ajang Asian Power Awards 2019.
Penghargaan diberikan oleh Editor In Chief Asian Power Magazine Tim Charlton kepada Direktur Operasi-3 Perseroan Abdul Haris Tatang.
Dijuluki sebagai ajang Oscar-nya dunia industri energi, Asian Power Awards telah melakukan riset dan penilaian terhadap proyek-proyek energi yang memiliki inovasi dan terbukti sukses menjadi pemain penting dalam industri energi di Asia.
Tahun ini, terdapat 4 kategori dan 25 sub kategori yang diperlombakan, dimana
Perseroan berhasil meraih 4 penghargaan, diantaranya kategori Renewable Projects , “Wind Power Project of The Year” untuk Tolo 1 Wind Power Plant 72 MW.
Kategori Renewable Projects, “Solar Power Project of The Year” untuk Solar PV Power Plants 42 MW in 4 Locations in Indonesia
Bronze Award – Kategori Supporting Projects, “Fast-Track Power Plant of The Year” untuk Mobile Power Plant and Fixed Type Gas Engine Power Plant Package VII
Gold Award – Kategori Supporting Projects, “Dual Fuel Power Plant of The Year” untuk Mobile Power Plant and Fixed Type Gas Engine Power Plant Package VII.
Konsumsi listrik di Indonesia secara berkelanjutan terus menunjukkan peningkatan dan telah mengubah gaya hidup penduduknya. Berdasarkan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, konsumsi listrik di Indonesia di tahun 2017 mencapai 1.012 Kilowatt per Hour (KWH)/kapita naik 5,9% dari tahun sebelumnya.
Untuk tahun ini, pemerintah menargetkan konsumsi listrik masyarakat akan meningkat menjadi 1.129 KWH/kapita. Untuk mengantisipasi kenaikan ini, pemerintah juga meningkatkan kapasitas pembangkit pada tahun ini menjadi sebesar 65 GW dari realisasi tahun lalu sebesar 60 GW, salah satunya dengan mencanangkan program pemerintah 35 GW di Indonesia.
Saat ini, rasio elektrifikasi di seluruh provinsi di Indonesia sudah di atas 70%, kecuali Nusa Tenggara Timur dan Papua.
Guna mendukung program pemerintah 35 GW di Indonesia tersebut, terutama di daerah terpencil di timur Indonesia, Perseroan sebagai perusahaan konstruksi, EPC dan investasi terkemuka di Indonesia, diberikan kepercayaan untuk mewujudkan pembangunan 4 (empat) pembangkit listrik pada waktu yang bersamaan di lokasi yang terpisah dan berada di lokasi terpencil untuk Dual Fuel Mpbile Power Plant, yaitu Mobile Power Plant 20 MW Nabire PLTMG, yang terletak di Nabire, Provinsi Papua, dengan masa pembangunan selama 6 bulan.
Mobile Power Plant Ternate 30 MW PLTMG, yang terletak di Pulau Ternate, Provinsi Maluku Utara, dengan masa pembangunan selama 6 bulan.
Mobile Power Plant 20 MW Flores MHP, terletak di Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dengan masa pembangunan selama 12 bulan
Mobile Power Plant PLTMG bontang 30 MW, terletak di Bontang, Provinsi Kalimantan Timur, dengan masa pembangunan selama 9 bulan.
Selama proses pembangunan, Perseroan bekerjasama dengan Wärtsilä Finland sebagai pemasok utama gas engines yang diperlukan untuk pembangkit listrik. (*)