Jakarta – PT Eastspring Investment Indonesia (Eastspring Indonesia) memprediksi tahun ini kondisi makroekonomi Indonesia lebih stabil dibandingkan 2018, yang juga berdampak positif pada pasar modal baik saham maupun pendapatan tetap.
Hal ini disampaikan dalam acara Eastspring Indonesia Market Outlook 2019, bertema Keep Calm and Invest On yang diadakan di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (26/2).
Meski begitu, Alan T. Darmawan, CEO Eastspring Indonesia mengatakan, baik dari dalam maupun luar negeri, akan terjadi banyak sekali kejutan di 2019. Perang dagang Amerika Serikat (AS)-Tiongkok dan implementasi Brexit menjadi sorotan utama pasar global. Selain itu, kontestasi politik di dalam negeri juga dapat meningkatkan volatilitas pasar.
“Hal ini seharusnya bukan menjadi sebuah hambatan, namun harus disikapi sebagai sebuah potensi besar untuk merencanakan investasi yang lebih baik,” ujarnya di Jakarta, Selasa (26/2).
Sementara itu, Chief Investment Officer (CIO) Eastspring Indonesia, Ari Pitojo mengatakan, terdapat tiga hal yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar di tahun ini, yakni suku bunga AS, sinkronisasi ekonomi global, dan perang dagang AS-Tiongkok.
Di dalam negeri sendiri, tambah Ari, masifnya program infrastruktur dan program sumber daya manusia yang dilakukan pemerintah telah memperlihatkan pergeseran model pertumbuhan ekonomi Indonesia dari konsumsi ke investasi.
“Dengan berbekal ketahanan ekonomi yang baik, kami yakin Indonesia dalam jangka panjang masih menjadi salah satu destinasi investasi yang menarik bagi banyak kalangan investor asing di deluruh dunia,” tutup Ari. (Bagus Kasanjanu)