Program Sejuta Rumah: BTN Sudah Kucurkan Rp155 Triliun

Program Sejuta Rumah: BTN Sudah Kucurkan Rp155 Triliun

Ambarawa – PT Bank Tabungan Negara, (Persero) Tbk (BTN) konsisten mendukung program Nawacita khususnya Program Sejuta Rumah. Sejak program ini bergulir, BTN telah membiayai 1,44 juta unit rumah dengan nilai penyaluran kredit properti baik KPR maupun kredit konstruksi sebesar Rp155,9 triliun.

“Kontribusi Bank BTN sebagai integrator dalam program sejuta rumah tidak hanya dalam soal akses pembiayaan bagi seluruh lapisan nasabah tapi juga dalam menyokong sisi pasokan dengan kredit kontruksi bagi para pengembang,” ujar Direktur Utama BTN Maryono, dalam siaran persnya di Jakarta, Minggu 15 Oktober 2017.

Di sisi lain, pemerintah juga sepakat mendukung keberhasilan program Sejuta Rumah yang tahun ini ditargetkan mencapai 900 ribu unit rumah, baik subsidi maupun non subsidi. Adapun tahun ini Bank BTN menargetkan penyaluran kredit konstruksi dan KPR untuk 666 ribu unit rumah dalam rangka mendukung Program Sejuta Rumah tersebut.

Target penyaluran kredit konstruksi dan KPR untuk 666 ribu unit rumah tersebut terdiri dari 504.122 unit untuk KPR Subsidi dan 161.878 unit untuk konstruksi rumah non-subsidi, serta penyaluran KPR non-subsidi. Per September 2017, BTN sudah merealisasikan KPR sekitar 167 ribuan unit rumah, 130 ribuan unit di antaranya adalah KPR Subsidi.

Sedangkan yang mengalir dalam bentuk kredit konstruksi terdistribusi untuk kurang lebih 300.000 unit rumah. Untuk menyukseskan program Sejuta Rumah, kata dia, diperlukan sinergi dari seluruh stakeholder, baik perbankan, pemerintah pusat, daerah dan pihak pengembang.

Dia menambahkan, pemerintah dalam hal ini Kementerian PUPR telah banyak memberikan dukungan, diantaranya alokasi anggaran KPR subsidi bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), kemudahan perizinan bagi pengembang untuk mendirikan rumah bagi MBR lewat paket kebijakan ekonomi XIII dan pelonggaran Loan To Value atau rasio kredit terhadap agunan untuk KPR.

Sedangkan untuk meningkatkan pasokan perumahan, Bank BTN juga berupaya menciptakan para calon developer lewat Housing Finance Center (HFC), HFC bermitra dengan banyak pihak, baik Institusi pendidikan formal maupun para developer lewat aneka pendidikan dan pelatihan.

Dengan ITB, lewat program mini MBA in property Bank BTN telah mewisuda 1.000 orang yang siap terjun di dunia properti, sementara dengan asosiasi pengembang seperti REI dan Apersi, setidaknya lebih dari 10.000 orang yang juga siap untuk menjadi calon developer. Tahun depan, ditargetkan akan lahir 1.200 developer muda yang dicetak HFC lewat program mini MBA.

“Selama pemerintahan Jokowi-JK seluruh aspek untuk mempermudah akses masyarakat terhadap kepemilikan rumah ditingkatkan demi mengurangi backlog kepemilikan perumahan yang mencapai lebih dari 11,38 juta kepala keluarga,” ucapnya.

Selain itu Bank BTN juga berinisiatif merilis produk pembiayaan perumahan bagi MBR, antara lain dengan produk KPR Mikro. KPR Mikro merupakan pembiayaan dengan plafon kredit sebesar Rp75 juta untuk pembelian rumah, renovasi rumah dan membangun bagi para pekerja informal yang berpenghasilan tidak tetap.

“Program sejuta rumah dapat lebih sukses dengan dukungan dari Pemda untuk menyediakan lahan misalnya membuat land bank atau bank tanah dan berkoordinasi dalam hal pendataan masyarakat yang perlu mendapat dukungan subsidi,” jelasnya.

Maryono juga berharap pada peran swasta dalam mengalokasikan lahan perusahaan untuk membangun perumahan murah bagi karyawannya dengan skema bunga rendah atau bantuan uang muka. Pola ini melibatkan BPJS Ketenagakerjaan untuk memberikan skim yang sesuai bagi karyawannya, seperti bantuan uang muka atau bunga rendah sehingga cukup efisien bagi perusahaan.

“Bank BTN akan memberikan dukungan yang kuat dalam program sejuta rumah dan akan lebih optimal jika semua pihak ikut berkontribusi meyukseskannya,” tutup Maryono. (*)

Related Posts

News Update

Top News