Jakarta – Lahan bekas tambang atau program reklamasi lahan tambang, khususnya tambang bijih timah akan dimanfaatkan sebagai upaya penghijauan maupun budidaya tanaman pertanian. PT Pupuk Indonesia (Persero) pun mendukung upaya pengembalian fungsi ekologis lahan bekas tambang tersebut.
“Program ini memiliki manfaat tidak hanya menjadikan lahan bekas tambang kembali lestari, tapi juga produktif untuk pertanian sehingga mampu mendukung ketahanan pangan nasional,” ujar Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Gusrizal dikutip 15 Agustus 2022.
Dukungan Pupuk Indonesia dalam pengembalian fungsi ekologis lahan bekas tambang ini sebagai rangkaian pada program Parade Penghijauan di Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Bangka Belitung.
Adapun pupuk yang akan diaplikasikan di lahan bekas tambang antara lain Kapur Pertanian Kebomas, Petroganik Premium, Phonska Plus dan Urea Petro. Program ini rencananya akan digelar pada 6 kecamatan di Kabupaten Bangka Barat, termasuk di Muntok yang rencananya akan ditanami sekitar 600 pohon.
Dukungan terhadap pengembalian fungsi ekologis lahan bekas tambang juga diwujudkan Pupuk Indonesia melalui kegiatan tanam perdana demonstration plot (demplot) tanaman cabai pada lahan bekas tambang di Kecamatan Pemali, Kabupaten Bangka. Kegiatan ini dikemas dalam program “Pupuk Indonesia Menyapa Petani”.
Selain demplot, kegiatan yang digelar untuk mendukung program “Hijau Biru Babelku” juga diisi dengan kegiatan sosialisasi, sharing dan diskusi yang menjadi media edukasi bagi petani. Pupuk Indonesia juga menyiapkan ketersediaan pupuk nonsubsidi yang berkualitas dan mampu meningkatkan produktivitas pertanian untuk petani.
“Kami juga menyediakan layanan uji tanah agar setiap petani dapat mengetahui status hara dan rekomendasi pemupukan yang tepat pada lahannya, sehingga pemupukan yang dilakukan menjadi efektif dan efisien. Layanan ini gratis atau tidak dipungut biaya,” tambah Gusrizal.
Terakhir, ia berharap kegiatan ini mampu menjadi penggerak bagi daerah-daerah lain di Indonesia yang menjadi pusat tambang, sehingga lahannya dapat kembali dimanfaatkan untuk pertanian sebagai strategi ekstensifikasi.
“Kebutuhan pangan terus meningkat seiring dengan terus bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia. Sudah menjadi tanggung jawab bersama, khususnya Pupuk Indonesia dengan anak perusahan untuk menjaga ketahanan pangan nasional melalui peningkatan produktivitas pertanian,” tutup Gusrizal. (*)