Jakarta – Reformasi struktural menjadi salah satu kunci memacu produktivitas dalam meningkatkan investasi serta membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya. Momentum pemulihan investasi ini harus dijaga dengan baik. Maka dari itu, reformasi struktural harus tetap dilanjutkan.
Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Mandiri Investment Forum (MIF), Rabu 9 Februari 2022. Menurutnya, langkah-langkah untuk menciptakan iklim investasi yang semakin kondusif akan terus dilanjutkan. Program pembangunan Ibukota Negara di Kalimantan Timur adalah bagian penting dalam menjaga momentum pemulihan investasi.
“Progam pembangunan ibukota negara di Kalimantan Timur adalah bagian penting. Hilirisasi akan terus kita tingkatkan, hilirisasi produk-produk tambang yang telah kita lakukan seperti pada Nikel akan kita dorong juga untuk bauksit, tembaga dan yang lain-lainnya,” ujar Jokowi.
Selain itu, lanjut Presiden, hilirisasi juga akan didorong untuk meningkatkan nilai tambahnya di dalam negeri semakin tinggi dan membuka peluang kerja yang semakin banyak bagi rakyat. “Kita juga akan membangun ekosistem industri semi konduktor yang akan kita mulai dengan investasi oli silikon,” tambahnya.
Dalam pembangunan Ibukota Negara di Kalimantan Timur, jelas Jokowi, pemerintah juga akan fokus pada pembangunan ekonomi hijau untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. “Green industrial park di Kalimantan akan menjadi showcase utama dan titik penting transformasi ekonomi Indonesia,” ungkap dia.
Presiden menyatakan, bahwa Ibukota Negara baru yang akan dinamakan Nusantara ini akan dijadikan showcase transformasi, baik dibidang lingkungan, cara kerja, basis ekonomi, teknologi dan lain-lain, termasuk pelayanan kesehatan dan pendidikan yang lebih berkualitas.
“Kita akan mendorong pentingnya penerapan enviromental social dan governace dalam berbagai aktivitas ekonomi. Dan secara bertahap beralih kepada sumber terbarukan untuk mewujudkan ekonomi hijau,” tutup Jokowi. (*)