Jakarta – Presiden ketujuh Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) melaporkan sejumlah tokoh ke Polda Metro Jaya pada Rabu, 30 April 2025, terkait dugaan ijazah palsu Universitas Gadjah Mada (UGM). Salah satu nama yang turut dilaporkan adalah Roy Suryo, mantan Menpora (Menteri Pemuda dan Olahraga) sekaligus pakar telematika.
Menanggapi laporan tersebut, Roy Suryo mengaku tidak gentar. Pria berkumis ini justru menyambut baik langkah hukum yang diambil oleh ayah Gibran Rakabuming Raka, karena dinilainya bisa menjadi momentum pembuktian di ruang publik.
Baca juga: Jokowi Laporkan Tudingan Ijazah Palsu ke Polisi, 5 Orang Ini Ikut Terseret
“Saya kira bagus, lanjutkan saja. Nanti kita uji dengan teknologi, kita uji dengan kebenaran,” ujarnya kepada wartawan saat ditemui di Gedung Joang ’45, Menteng, Jakarta Pusat.
Latar Belakang Roy Suryo
Roy Suryo memiliki nama lengkap Kanjeng Raden Mas Tumenggung Roy Suryo Notodiprojo. Ia lahir di Yogyakarta pada 18 Juli 1968 dari pasangan Prof. Dr. Kanjeng Pangeran Haryo Soejono dan Raden Ayu Soeratmiyati Notonegoro.
Pendidikan tingginya dimulai di Universitas Gadjah Mada (UGM), di mana ia meraih gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada 1991. Ia melanjutkan studi magister di bidang Perilaku dan Promosi di Pascasarjana UGM dan lulus pada 2005, sebelum menamatkan program doktoralnya di Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Baca juga: Pemberian Keris Prabowo ke Jokowi, Roy Suryo Kupas Makna Simboliknya
Roy juga dikenal sebagai akademisi. Ia pernah mengajar sebagai dosen fotografi di UGM (1998–2008) dan di Fakultas Seni Media Rekam ISI Yogyakarta (1998–2004).
Karier Politik dan Pemerintahan
Karier politik Roy Suryo dimulai dari kiprahnya sebagai konsultan teknis untuk situs resmi Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2006. Ia juga aktif di Partai Demokrat sebagai Ketua Departemen Komunikasi dan Informasi serta bertanggung jawab atas redaksi situs resmi partai.
Pada 2007, Roy dipercaya menjadi konsultan teknologi untuk Badan Narkotika Nasional (BNN). Ia kemudian terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2009–2013 dan kembali menjabat pada periode 2014–2019, duduk di Komisi I yang membidangi pertahanan, luar negeri, dan intelijen.
Baca juga: Viral! Nilai Ijazah Setara IPK 2,3 di RI, Gibran Ramai-Ramai Dirujak Nitizen
Di Kabinet Indonesia Bersatu II era SBY, Roy Suryo ditunjuk sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga pada Januari 2013 hingga Oktober 2014. Meski hanya menjabat kurang dari dua tahun, perannya tetap menonjol di dunia pemerintahan.
Pada 2020, Roy Suryo memutuskan mundur dari jabatan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat. Pria murah senyum ini menyatakan ingin fokus di luar dunia politik dan kembali menekuni bidang telematika sebagai praktisi independen. (*)