Jakarta – Industri asuransi umum mencatatkan kinerja solid sepanjang semester I 2025. Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), pendapatan premi industri mencapai Rp58,5 triliun atau tumbuh 5,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Kalau kita lihat dari Januari hingga Juni, premi industri tumbuh 5,8 persen. Sementara pertumbuhan klaim hanya 1,4 persen. Ini menunjukkan industri masih mampu menjaga keseimbangan antara pertumbuhan premi dan klaim,” ujar Trinita Situmeang, Wakil Ketua AAUI Bidang Statistik dan Riset dalam Konferensi Pers di Jakarta, Senin (1/9).
Dari sisi lini usaha, kata Trinita, premi terbesar masih ditopang oleh asuransi properti dengan kontribusi Rp17,95 triliun atau naik 8,1 persen. Kenaikan signifikan juga tercatat pada asuransi kesehatan yang melonjak 28,1 persen menjadi Rp6,09 triliun.
Baca juga: Perhatikan Hal Ini Sebelum Ajukan Klaim Asuransi Kerusakan Aset Imbas Demo
“Secara absolut, kenaikan premi paling tinggi datang dari properti sebesar Rp1,35 triliun. Namun secara persentase, asuransi engineering mencatatkan pertumbuhan tertinggi, yakni 35,2 persen atau menjadi Rp2,7 triliun,” jelas Trinita.
Selain itu, asuransi kredit juga mencatatkan pertumbuhan positif dengan kenaikan Rp409 miliar atau 5 persen menjadi Rp8,53 triliun. Meski begitu, tidak semua lini usaha bergerak positif. Asuransi kendaraan bermotor tercatat turun 6,2 persen menjadi Rp9,39 triliun, sementara penerbangan (aviation) anjlok 23 persen menjadi Rp679 miliar.
Total Klaim Industri Asuransi Umum
Dari sisi klaim, total klaim industri asuransi umum mencapai Rp21,17 triliun, naik tipis 1,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Lonjakan klaim terbesar terjadi pada asuransi marine hull yang melonjak 40,2 persen menjadi Rp713 miliar.
Sebaliknya, sejumlah lini mencatat penurunan tajam, seperti aviation sebesar 54,1 persen, energy offshore 58,8 persen, dan personal accident 42,7 persen.
Baca juga: AAUI Masih Hitung Total Kerugian Asuransi Imbas Demo
“Pertumbuhan klaim terbesar memang datang dari marine hull. Namun secara total, industri berhasil menjaga pertumbuhan klaim di level rendah, hanya 1,4 persen, sehingga rasio masih terjaga,” kata Trinita.
Dengan tren ini, industri asuransi umum dipandang masih berada pada jalur positif di tengah tantangan ekonomi dan ketidakpastian global.
“Kami optimistis, kinerja ini menjadi modal kuat bagi industri untuk menjaga momentum pertumbuhan hingga akhir tahun,” pungkasnya. (*) Alfi Salima Puteri









