Portofolio Berkelanjutan Bank Mandiri Capai Rp285 Triliun per September 2024

Portofolio Berkelanjutan Bank Mandiri Capai Rp285 Triliun per September 2024

Jakarta – Bank Mandiri mencatat total portofolio berkelanjutan hingga September 2024 tumbuh sebesar 12,8 persen secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp285 triliun.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan dari jumlah portofolio berkelanjutan tersebut, komposisi portofolio hijau tumbuh signifikan sebesar 16,4 persen yoy menembus Rp142 triliun.

“Konsistensi Bank Mandiri dalam mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, juga terus diwujudkan lewat penerapan prinsip Environmental (Lingkungan), Social (Sosial), dan Governance (Tata Kelola) atau ESG. Hal ini terwujud melalui peningkatan yang konsisten dalam portofolio berkelanjutan,” kata Darmawan dalam Konferensi Pers Kinerja Kuartal III 2024, Rabu, 30 Oktober 2024.

Baca juga: Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp42 Triliun di Kuartal III 2024, Naik 7,56 Persen

Sementara itu, kontribusi dari sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) terhadap portofolio tersebut telah mencapai sebesar Rp10 triliun dengan tren peningkatan setiap tahunnya.

“Ke depannya, kami akan terus meningkatkan layanan ESG kami, khususnya pada instrumen keuangan berkelanjutan seperti Sustainability-Linked Loan, Green Loan, Corporate-in-Transition Financing, dan Social Loan di berbagai sektor,” tegas Darmawan.

Baca juga: Bank Mandiri Raih 2 Penghargaan di Ajang Top 20 Financial Institutions Award 2024

Darmawan menambahkan, termasuk antara lain fokus pada pengembangan bisnis berkelanjutan di sektor potensial seperti pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) Hayati dan penggunaan lahan berkelanjutan, transportasi ramah lingkungan, energi terbarukan hingga pengelolaan limbah.

Sebagai informasi, Bank Mandiri hingga kuartal III 2024 berhasil mencatatkan laba bersih secara konsolidasi mencapai Rp42 triliun.

Angka tersebut tumbuh 7,56 persen secara tahunan. Adapun pada kuartal III 2024 realisasi kredit Bank Mandiri secara konsolidasi mencapai 20,8 persen secara yoy menjadi Rp1.590 triliun. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Top News