Moneter dan Fiskal

PNBP Merosot 26,03 Persen Jadi Rp115,9 Triliun, Ini Biang Keroknya

Jakarta – Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara melaporkan realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) hingga kuartal I 2025 sebesar Rp115,9 triliun. Angka ini turun 26,03 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp156,7 triliun.

“Pada tahun 2025, sampai dengan Maret telah dikumpulkan Rp115,9 triliun, yang artinya sekitar 22,6 persen dari target PNBP secara keseluruhan,” kata Suahasil dalam rapat dengan Komisi XI DPR, Kamis, 8 Mei 2025.

Pelaksana harian (Plh) Direktur Jenderal Anggaran ini merinci PNBP terdiri dari lima komponen. Pertama, PNBP SDA migas telah dikumpulkan sebesar Rp24,9 triliun. Kemudian, setoran PNBP SDA nonmigas mencakup sektor mineral dan batu bara (minerba), kehutanan, perikanan, dan panas bumi mencapai Rp25,73 triliun. 

Baca juga: Setoran PNBP Turun Akibat Dividen BUMN Masuk Danantara

Selanjutnya, PNBP kekayaan negara yang dipisahkan (KND) yang berupa dividen BUMN mencapai Rp10,9 triliun, PNBP lainnya Rp37,2 triliun, serta Badan Layanan Umum (BLU) Rp17,1 triliun. 

“Kalau kita lihat empat komponen selain KND, rata-rata sudah di atas 20 persen dari target dan ini cukup baik, bahkan PNBP lainnya itu sudah hampir 30 persen dari target. Jadi kalau kita lihat hingga triwulan I atau seperempat tahun ada beberapa PNBP yang sudah sedikit di atas 25 persen,” paparnya.

Suahasil menyebutkan, rata-rata penerimaan pada Desember, Januari, hingga Februari (juga melibatkan data Desember karena umumnya terdapat penyelesaian pembayaran tahun berjalan) sebesar Rp44,4 triliun pada 2025 per bulannya. Sementara, pada 2023 dan 2024, nilai rata-rata penyerapan sebesar Rp52,7 triliun dan Rp56,3 triliun.

Baca juga: Strategi Kemenkeu Tambal APBN Usai Dividen BUMN Masuk ke Danantara

Angka tersebut mengalami perlambatan, disebabkan oleh koreksi harga komoditas pada tahun ini.

“Jadi harga komoditasnya kita lihat tahun ini terjadi penurunan, kita lihat year to date-nya, month on month-nya beberapa turun, dan ini membuat penerimaan PNBP-nya juga terefleksi di dalam penerimaan PNBP-nya,” pungkasnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Genjot Pertumbuhan Kredit Pensiun, Bank Capital Gandeng BCA Digital

Poin Penting Bank Capital menggandeng BCA Digital untuk mengembangkan dan menyalurkan kredit ke segmen pensiunan.… Read More

7 hours ago

Pengacara Babay Parid Wazdi Tegaskan Dakwaan JPU Kabur dan Salah Orang

Poin Penting Kuasa hukum Babay Parid Wazdi menyatakan dakwaan JPU terkait kredit Sritex kabur dan… Read More

8 hours ago

Arief Mulyadi Leader Bertangan Dingin PNM Sabet CEO of The Year 2025 Infobank

Poin Penting Arief Mulyadi, Direktur Utama PNM Cetak Prestasi Besar! Dinobatkan CEO The Year 2025… Read More

9 hours ago

Kredit Sritex, Babay Parid Wazdi Tegaskan Tidak Terlibat Rekayasa

Poin Penting Babay Parid Wazdi tegaskan tidak terlibat rekayasa kredit atau manipulasi laporan keuangan Sritex.… Read More

9 hours ago

Dirut Bank Kaltimtara Muhammad Yamin Dinobatkan TOP CEO 2025 Versi Infobank

Poin Penting Muhammad Yamin raih penghargaan Top CEO Infobank 2025 menandakan keberhasilannya memimpin transformasi bisnis… Read More

10 hours ago

Jaga Kerpercayaan Pasar, Ini Pesan Penting Ketua DPN IAI untuk Akuntan

Poin Penting Akuntan harus menjaga kredibilitas laporan, integritas, dan tata kelola untuk kepercayaan pasar. IAI… Read More

10 hours ago