Kerja sama ini sendiri menggabungkan kekuatan unik masing-masing pihak dengaan akses modal ventura, jaringan korporasi, para pembimbing dan penasehat perusahaan rintisan baik di Indonesia maupun di jaringan plug and play di seluruh dunia.
“Kami memiliki harapan yang kuat terhadap plug and play Indonesia dalam memberikan sumbangsih bagi pemerintah Indonesia untuk menciptakan 1.000 technopreneur sebagai bagian peta jalan sistem perdagangan nasional berbasis elektronik,” tambah CEO Gan Kapital, Anthony Pradiptya. (Baca juga: Mendukung Start Up dengan Penjaminan Kredit dan Modal Ventura)
Sekedar informasi, Plug and Play Tech Center adalah perusahaan asal Amerika Serikat (AS) yang menyediakan konsultasi, inkubasi, akselerasi hingga mempertemukan pemilik usaha rintisan digital dengan investor.
Kehadiran Plug and Play Indonesia tidak lepas dari kunjungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Silicon Valley, Amerika Serikat, beberapa waktu lalu yang bertemu dengan CEO Plug and Play Saeed Amidi.
Jokowi harap Plug and Play dapat bekerja sama dalam upaya Indonesia mencapai visi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara yang mencapai USD130 miliar pada 2020.
Indonesia, kata Jokowi bisa belajar dari konsep aselelator dan inkubator model Silicon Valley untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, terutama bisnis start up atau perusahaan rintisan yang terkait teknologi. (*) Dwitya Putra
Editor: Paulus Yoga