Jakarta – Platform perdagangan aset kripto PT Pintu Kemana Saja (PINTU) menjalin kolaborasi dengan PT Fintek Karya Nusantara (LinkAja) untuk mendorong literasi aset kripto dan teknologi blockchain di Indonesia.
Kedua platform digitak itu menjalankan program Pintu Goes to Office bertema Crypto Office Hour di kantor LinkAja. Upaya meningkatkan literasi ini dinilai penting seiring makin banyaknya masyarakat Indonesia yang tertarik investasi di aset digital.
Chief Marketing Officer PINTU Timothius Martin, mengatakan, pihaknya terus memperluas program edukasi dan literasi aset kripto untuk semua kalangan, termasuk dengan mengambil inisiatif mengadakan program edukasi dan literasi langsung ke berbagai perusahaan.
Baca juga: Melalui Fitur Ini, Aplikasi PINTU Bantu Trader Terapkan Manajemen Risiko
“Program Pintu Goes to Office merupakan yang pertama kali kami adakan dan kami mengapresiasi LinkAja yang telah membuka kolaborasi baik ini. Kami harap kegiatan ini dapat memberikan perspektif dan pemahaman lebih lanjut mengenai apa itu aset crypto dan teknologi di baliknya,” ujar pria akrab dipanggil Timo tersebut dalam keterangan resmi, Kamis, 13 Maret 2025.
Sementara, Chief Executive Officer LinkAja Yogi Rizkian Bahar, menerangkan, program ini sangat edukatif, apalagi mengingat diskusi soal bitcoin dan aset kripto lainnya terus berkembang di masyarakat, terutama di kalangan generasi muda.
“Maka dari itu, program yang diadakan oleh PINTU menjadi kesempatan baik bagi kami di LinkAja untuk belajar tentang aset crypto langsung dari pakarnya. Kami percaya bahwa kolaborasi ini dapat memperkaya perspektif kami, utamanya dalam menghadapi transformasi digital di industri fintech,” tuturnya.
Mengacu data dari perusahaan kripto Triple-A, jumlah pemilik aset kripto secara global mencapai 560 juta orang pada tahun 2024. Di Indonesia sendiri berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga tahun 2024, ada 22,11 juta investor kripto. Dengan kata lain tingkat penetrasi aset kripto di Indonesia masih berada di angka 7 persen dari total populasi.
Artinya, ruang pertumbuhan adopsi kripto di Indonesia masih sangat besar, menjadikan program edukasi semakin relevan dan dibutuhkan.
Baca juga: Tingkatkan Edukasi dan Literasi Aset Kripto, Ini yang Dilakukan PINTU pada BLK 2025
Melalui program Pintu Goes to Office, PINTU ingin mendorong peningkatan adopsi aset kripto sekaligus memberikan edukasi menyeluruh mengenai fundamental aset kripto dan teknologi blockchain.
Timo menegaskan, PINTU meyakini, pemahaman yang baik tentang peluang serta risiko investasi aset kripto akan membantu investor pemula hingga trader pro bisa lebih bijak dalam menerapkan strategi investasi.
“Kami akan terus memperluas program Pintu Goes to Office dan siap berkolaborasi dengan berbagai perusahaan di Indonesia untuk memberikan edukasi dan literasi aset crypto kepada para pekerja kantor,” pungkasnya. (*) Ari Astriawan