Jakarta – Bank Indonesia (BI) kembali memperluas akselerasi implementasi BI-FAST. Hal ini terbukti dengan bertambahnya 7 bank yang berpartisipasi pada batch 3 sejak 23 Mei 2022. Sehingga total peserta yang telah bergabung BI-Fast telah mencapai 52 peserta dan mewakili 82% pangsa sistem pembayaran ritel nasional.
Kepala Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran BI, Bambang Kusmiarso mengatakan, bahwa Bank Indonesia akan terus mendorong para calon peserta lainnya untuk bergabung menjadi peserta BI-Fast di batch-batch selanjutnya. Calon peserta BI-Fast dapat mengikuti 4 tahapan proses onboarding kepesertaan.
“Jadi kami Bank Indonesia mendorong calon peserta lainnya yang belum menjadi peserta lainnya yang belum menjadi peserta BI-FAST pada batch 1-3 untuk bergabung menjadi peserta BI-FAST pada batch-batch berikutnya dengan mengikuti 4 tahapan proses onboarding kepesertaan,” ucap Bambang Kusmiarso. Kamis, 2 Juni 2022.
Proses onboarding yang pertama adalah mengidentifikasi potensi calon peserta, berdasarkan pemenuhan kriteria umum yang mencakup kelembagaan, kinerja keuangan, dan kapabilitas dari sistem informasi. Lalu proses selanjutnya adalah penetapan jenis kepesertaan langsung atau tidak langsung, melalui pemenuhan kriteria 3C, yaitu Contribution, Capability, dan Collaboration.
Masuk pada tahap ketiga yaitu penetapan on boarding calon peserta, pada tahap ini akan dilakukan pemeriksaan terhadap komitmen implementasi pada aspek people, process, technology, dan teknis. Terakhir dalam proses on boarding peserta yang telah lolos pada tahap 3, ini dapat lolos dalam participant test sesuai dengan passing grade yang telah ditetapkan BI, serta memenuhi persyaratan kepesertaan, sehingga dapat disetujui sebagai peserta oleh BI.
Terkait dengan alternative penyediaan infrastruktur sesuai dengan kapasitas peserta. Terdapat 4 model pilihan infrastruktur BI-FAST, yaitu secara independent, sharing infrastruktur, sharing multitenancy, dan Abligation Product Interface (API).
Kepala Departemen Pengelolaan Sistem Informasi (DPSI), Endang Trianti menambahkan, bahwa tuga dari pilihan infrastruktur, yaitu independent, sharing infrastruktur dan multitenancy sudah dapat digunakan oleh 44 peserta BI-Fast. Sedangkan pilihan infrastruktur melalui API saat ini masih dalam proses pengembangan.
“Tunggu saja semua pilihan arsitektur tetap yang menjadi prasyarat mengikuti servis levelnya BI, karena kita menjaga secara end to end proses itu harus diselesaikan dalam 20 detik, kemudian juga mengikuti standar security yang ditetapkan oleh BI ini sedikit gambaran mengenai bagaimana konsep arsitektur yang menjadi pilihan daripada peserta,” ucap Endang Trianti. (*) Khoirifa