Jakarta – Akibat dari adanya penurunan di institutional banking pada klien refinancing dan repayment, Citibank Indonesia catatkan penurunan pertumbuhan kredit perusahaan sebesar 4,6%
Melihat penurunan pertumbuhan kredit tersebut, CEO Citi Indonesia, Batara Sianturi, berharap tren penurunan tersebut hanya bersifat sementara di kuartal III-2022.
“Karena kita melihat sesudah kuartal ketiga, Oktober, November, portofolio kami sudah meningkat lagi sekitar Rp1 triliun,” ucap Batara di Jakarta, 10 November 2022.
Karena adanya penurunan portofolio kredit tersebut, Citibank memangkas proyeksi pertumbuhan kredit menjadi 2% hingga akhir tahun.
“Kalau kita melihat daripada adjustment dari penurunan di kuartal III ini yang kebanyakan dari refinancing maupun recognitation di beberapa klien di institutional banking ini kemungkinan pertumbuhan kredit kami akan naik sedikit dibandingkan tahun lalu sekitar 2% year end tahun ini,” imbunya.
Padahal, perusahaan sebelumnya optimis pertumbuhan kredit mampu menyentuh 5-10% hingga akhir tahun dengan didorong oleh investasi jangka panjang serta capital expenditure (capex) untuk kredit jangka pendek.
Meski begitu, Citibank Indonesia berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 31% atau Rp1,1 triliun pada kuartal III-2022 yang didorong oleh lebih rendahnya biaya cadangan kerugian penurunan nilai kredit di lini institutional banking.
Tidak hanya itu, kualitas dana pihak ketiga (DPK) Citibank Indonesia juga tercatat tumbuh double digit sebesar 10,2%. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra