Pertumbuhan Ekonomi 2016 Masih Dalam Tekanan

Pertumbuhan Ekonomi 2016 Masih Dalam Tekanan

Jakarta–Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengaku telah menerima kunjungan dari tim Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) pada Rabu (16/12) kemarin. Dalam pertemuan tersebut, IMF menyampaikan bahwa masih ada tantangan yang harus diwaspadai di tahun depan.

“Jadi setiap tahun IMF itu melakukan ratio terhadap perekonomian negara anggotanya, dan ada tim yang selalu datang setiap tahun ke Indonesia melakukan review secara menyeluruh baik dari sisi moneter fiskal, maupun sektor keuangan,” ujar Bambang di Jakarta, Rabu malam, 16 Desember 2015.

Menurut perkiraan IMF, kata Bambang, tahun 2016 bukanlah tahun yang lebih mudah dibanding tahun ini. Meski sebelumnya IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi global di level 3,6% pada 2016 mendatang atau lebih tinggi dari perkiraan pertumbuhan ekonomi 2015 yang sebesar 3,1%, namun ada kecenderungan IMF akan merevisi kembali pertumbuhan ekonomi 2016.

“Awalnya IMF menganggap tahun 2016 ini akan menjadi tahun yang lebih baik, itu pasti. Nah tapi pas pertemuan dengan IMF lagi, tone-nya sedikit berbeda, mereka agak mewaspadai kondisi ekonomi global, kenapa? yang pertama tentunya masalah kebijakan moneter di AS, saya tidak mau menyampaikan spekulasi disini,” tukasnya.

Dia mengungkapkan, kebijakan moneter AS akan berdampak kepada perekonomian negara berkembang seperti Indonesia. Terlebih, harga komoditas global yang anjlok telah membuat ekspor Indonesia menurun. Sehingga ikut berpengaruh terhadap perekonomian nasional. Tak hanya itu, pertumbuhan investasi pun juga akan terkena dampaknya.

“Harga komoditas yang rendah, pertama dampaknya adalah ekspor yang turun, ekspor yang turun berpengarauh terhadap pertumbuhan ekonomi, lalu berpengaruh terhadap investasi karena kalau dulu kita punya tingkat pertumbuhan investasi yang tinggi terutama di mining dan plantation,” tutupnya. (*) Rezkiana Nisaputra

Related Posts

News Update

Top News