Jakarta – Synology sebagai salah satu perusahaan teknologi penyimpanan data, menyatakan bahwa, pertumbuhan data eksponensial di dunia hingga saat ini telah meningkat sebanyak 60 kali menjadi 120 zettabyte, dari tahun 2010 yang baru tercatat 2 zettabyte.
Hal itu diungkapkan oleh Indonesia Sales Manager Synology, Clara Hsu dalam Synology Solution Day bersama Infobank di Jakarta, 22 November 2023.
Menurutnya, peningkatan data tersebut dipicu oleh tren masa kini, seperti transformasi digital, Artificial Intelligent (AI), dan industri 4.0.
Baca juga: Digitalisasi Makin Masif, Ini Solusi Synology untuk Keamanan Data
“Mengikuti tren masa kini, seperti digital transformasi, tren AI, dan juga industri 4.0, data itu hanya terus akan bertambah, semakin banyak data yang mau disimpan semakin banyak juga data yang perlu dikelola,” ucap Clara.
Dalam hal ini, Clara menjelaskan saat ini telah terdapat dua jenis penyimpanan untuk memenuhi kebutuhan data yang terus berkembang pesat, yakni penyimpanan on-premise dan penyimpanan cloud object.
“Untuk memenuhi kebutuhan data yang terus berkembang pesat jika bicara storage ada perusahaan yang prefer storage on-premise tapi ada juga yang prefer storagenya berbasis cloud,” imbuhnya.
Adapun, untuk sistem penyimpanan on-premise, memiliki prinsip pay as you go atau membayar sesuai dengan penyimpanan yang digunakan.
Baca juga: Tingkatkan Keamanan Data Para Pengguna dan Mitra, Begini Upaya Netzme
Sedangkan penyimpanan dengan cloud object dipilih karena adanya kebutuhan untuk memenuhi regulasi, menggunakan sistem aplikasi yang ada di cloud, dan juga adanya keterbatasan biaya.
“Ada beberapa alasan yang membuat perusahaan memilih penyimpanan cloud, misalnya untuk memenuhi regulasi tertentu atau kekuatan dari sisi sistem dari aplikasi yang ada di cloud dan juga keterbatasan budget untuk investasi dalam perangkat ataupun maintanance,” ujar Clara. (*)
Editor: Galih Pratama