Jakarta – Dalam rangka mendukung program energi nasional, Reethau Group melalui PT Reethau Dharma Andalan melakukan penandatanganan kontrak kerja sama dengan PT Pertagas Niaga. Adapun nilai kontraknya mencapai lebih dari Rp1 triliun.
Kontrak kerja sama tersebut dilakukan untuk pekerjaan jasa pengangkutan, penyimpanan, dan regasifikasi Liquified Natural Gas (LNG) di wilayah Kalimantan Timur pada akhir Agustus lalu. Kontrak itu berjangka 10 tahun dengan skema lima tahun dan perpanjangan lima tahun.
Penandatanganan kontrak kerja sama itu dilakukan oleh Arry Pasya sebagai Direktur Utama PT Reethau Dharma Andalan dan Aminuddin sebagai President Director PT Pertagas Niaga.
Arry mengatakan bahwa, kerja sama Pembangunan Proyek Regasifikasi dengan PT Pertagas Niaga, menjadi milestone baru Reethau Dharma Andalan dalam mengembangkan bisnis di sektor LNG.
Baca juga: Tarif Spot Sewa Kapal LNG di Asia Capai US$ 350.000/Hari
“Kami percaya bahwa investasi dalam infrastruktur LNG ini akan memberikan manfaat jangka panjang bagi perekonomian dan ketahanan energi nasional,” ucap Arry dalam keterangan resmi dikutip, 6 September 2024.
Dalam perencanaan proyek ini, Reethau Dharma Andalan senantiasa mempersiapkan dengan matang serta mempertimbangkan aspek Health Safety Environment (HSE). Perusahaan senantiasa berinvestasi dengan menyediakan Iso Tank dan peralatan regasifikasi kualitas terbaik.
Tim project sekaligus sudah menyeleksi vendor peralatan, EPC, dan jasa transportasi laut terbaik serta memastikan seluruh aspek agar pekerjaan ini berjalan tepat waktu. Seluruh keberhasilan yang dicapai tersebut merupakan hasil dari semangat seluruh tim yang dimiliki Reethau.
Baca juga: 52 Tahun Beroperasi, Kapal Penampung Minyak Tertua di Dunia Milik Pertamina Akhirnya Pensiun
“Dengan keberadaan seluruh tim yang memiliki satu visi sinergi yang sama, kami yakin proyek ini akan berjalan dengan sukses dan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan industri energi nasional,” imbuhnya.
Adapun, LNG dikenal sebagai energi tanpa limbah dengan nilai ekonomis tinggi, selain itu juga dinilai mampu membantu meningkatkan perekonomian di daerah hingga membuka lapangan pekerjaan baru.
Dengan berbagai kelebihan tersebut, hingga saat ini pemerintah terus fokus pada transisi energi dari bahan bakar fosil konvensional ke energi yang lebih bersih dan berkelanjutan, termasuk LNG. (*)
Editor: Galih Pratama