Jakarta – Persaingan bisnis restoran cepat saji (fast food) kian sengit. Hal ini terlihat dari maraknya gerai yang menyajikan produk makanan cepat saji seperti ayam goreng. Salah satunya, Richeese Factory. Restoran cepat saji yang menjadi bagian dari Nabati Group ini mencatatkan pertumbuhan bisnis yang masif.
Hingga 2024, gerai Richeese Factory mencapai 250 titik yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Tidak hanya di Indonesia, Richeese Factory juga sudah membuka outlet di mancanegara, yaitu di Malaysia sebagai negara pertama di luar Indonesia.
“Hingga saat ini kita sudah miliki 250 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia. Terakhir, kami membuka outlet di Palopo, Sulawesi Selatan,” kata PR Digital Marketing Manager Jaka Sebastian, dalam Media Gathering Bersama Awak Media, Senin, 26 Februari 2024.
Khusus di Malaysia, kata dia, dalam waktu kurang dari satu tahun, jumlah gerai Richeese Factory telah bertumbuh sangat pesat hingga menyebar ke 11 titik di Negeri Jiran tersebut.
Ia mengatakan, tiap bulannya Richeese Factory menargetkan pembukaan outlet sekitar 1-4 lokasi di kota-kota besar seperti Jakarta. Meski begitu, tak menutup kemungkinan untuk membuka di sejumlah pelosok daerah.
“Untuk bisa membuka di kabupaten atau pelosok-pelosok memang kita banyak melakukan perencanaan. Kita banyak melakukan studi dan juga komparasi restoran lainnya,” jelasnya.
Baca juga : Dampak Aksi Boikot Produk Pro Israel, Bos McDonald’s Ngeluh Bisnisnya di Timur Tengah Lesu
Sebelumnya, riset dari penyedia layanan pemetaan berbasis teknologi, GapMaps mengungkap, restoran cepat saji sulit ditemukan di kota dengan populasi kurang dari 200.000 jiwa.
Hal tersebut terungkap dalam laporan “Fast Food and Quick Service Restaurant Retail Network 2023” terkait peluang bisnis restoran cepat saji di Indonesia.
Laporan itu juga mengungkap, terdapat potensi restoran fast food di Indonesia untuk tumbuh, terutama di daerah dengan populasi kurang dari 200.000 orang.
Diakuinya, Richeese Factory sangat terbuka untuk lebih banyak membuka outlet di pelosok lantaran tingginya antusiasme masyarakat akan produk makanan cepat saji seperti ayam goreng.
“Jadi pernah hari pertama kita buka itu antrean sangat panjang. Dan itu bisa bertahan hingga 2-3 minggu karena kebetulan masih sepi dan berkembang. Memang mereka butuh variasi hiburan. Salah satunya melalui restoran cepat saji,” pungkasnya.
Variasi Menu Ayam
Selain fokus ekspansi bisnisnya, Richeese Factory juga melakukan terobosan menu yang inovatif. Saat ini, Richeese dapat bersaing dengan berbagai merek restoran cepat saji global, yang telah lebih dulu menguasai restoran cepat saji di Tanah Air.
Terbaru, Richeese Factory memperkenalkan lagi 3 menu ayam utamanya, kali ini dua di antaranya dengan design emblem logo terbaru dan tagline terbaru #lotimyangmana.
Menu pertama adalah menu signature Richeese Factory, yaitu Fire Chicken, ayam goreng Crispy dengan balutan saus BBQ nikmat tiada duanya yang memiliki 6 level kepedasan (0-5) disajikan dengan saus keju khas Richeese Factory.
Baca juga: Kantongi Sertifikat Ini, Panorama Graha Teknologi Siap Ekspansi Pasar Industri Pertahanan Global
Menu kedua adalah Flying Chicken, ayam goreng Crispy bertabur bubuk Volcano khas Richeese Factory disajikan dengan saus keju khas Richeese Factory.
Menu ketiga adalah Richicken, ayam goreng dengan sensasi gurih disajikan dengan saus keju khas Richeese Factory.
Di samping menyuguhkan menu khas, penampilan gerai restoran kekinian dan bergaya industrial membuatnya kerap menjadi opsi tempat makan yang nyaman untuk keluarga dan anak-anak. (*)
Editor: Galih Pratama