Jakarta – Perusahaan teknologi NTT DATA Indonesia membangun Pusat Data Jakarta 2 Annex (JKT2A) di Indonesia. Digagas oleh divisi Global Data Centers, JKT2A diproyeksi selesai selesai pada awal 2026. Pembangunan pusat data ini bertujuan memenuhi kebutuhan hyperscalers dan korporasi guna mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.
Selain itu, pembangunan JKT2A merupakan bagian dari rencana investasi NTT DATA senilai lebih dari USD 10 miliar untuk mengembangkan pusat data di pasar-pasar utama mereka. Proyek ini berlangsung mulai dari 2023 hingga 2027.
Menurut Doug Adams, CEO dan Presiden, Global Data Centers, NTT DATA, peluncuran JKT2A ini menegaskan posisi mereka di Indonesia. Terlebih, dengan pertumbuhan jejak pusat data global NTT DATA yang bertujuan untuk memenuhi permintaan pasar.
Baca juga: Begini Strategi SPS Cegah Kebocoran Data dan Ransomware
“Kami siap menyediakan desain fasilitas yang fleksibel agar klien dapat mencapai tujuan bisnis mereka. Kami berkomitmen menyediakan kecukupan kapasitas data untuk mendukung ekonomi digital Indonesia,” ujar Doug dalam sebuah rilis, dikutip pada Kamis, 16 Mei 2024.
Hal serupa juga diungkapkan Yasuhiro Kajiki, Presiden Direktur, Global Data Centers, Indonesia, NTT DATA dan PT NTT Indonesia. Ia menegaskan, peluncuran JKT2A merupakan langkah signifikan untuk memenuhi permintaan klien yang terus berkembang di saat mereka menerapkan solusi AI generasi berikutnya, serta memperluas interkoneksi di seluruh wilayah.
“Dengan hadirnya kapasitas pusat data baru ini, kami tidak hanya memenuhi kebutuhan mendesak pada saat ini, tetapi juga membangun fondasi untuk kemajuan teknologi dan inovasi di masa depan. Inisiatif ini sejalan dengan komitmen kami untuk memperkuat proses digitalisasi di Indonesia, serta mendukung pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan konektivitas,” lanjutnya.
Baca juga: Ngeri! Banyak Lembaga Pemerintah Datanya Bocor, Ini Daftarnya
Sebagai informasi, NTT Global Data Centers tengah mengoperasikan lebih dari 17 pusat data di tujuh negara di kawasan Asia-Pasifik, dengan lebih dari 278 megawatt (MW) beban IT kritis dan lebih dari 60 MW dalam ekspansi yang direncanakan. Keberadaan JKT2A ini menjadikan mereka sebagai penyedia pusat data terbesar kedua di Indonesia.
JKT2A memiliki beberapa koneksi serat langsung ke Pusat Data Jakarta 3 (JKT3) yang lebih besar di Bekasi. Kompleks pusat data ini akan memiliki opsi energi terbarukan 100 persen untuk kliennya. (*) Mohammad Adrianto Sukarso