Simpanan nasabah terjaga baik sebesar Rp189,3 triliun, yang didorong oleh pertumbuhan CASA sebesar 9,9 persen. Rasio CASA meningkat dari level 56,3 oersen di Juni 2024 menjadi 62,7 persen pada Juni 2025.
Pada akhir Juni 2025, Bank berhasil membukukan rasio Cost to Income (CIR) lebih efisien menjadi 48,5 persen dibandingkan pada akhir Juni 2024 sebesar 49,6 persen.
Likuiditas dan Permodalan Bank Tetap Kuat

Selain rasio LDR yang semakin optimal di Semester I 2025, Permata Bank terus menjaga struktur likuiditas yang sehat sesuai dengan ketentuan Basel III dan regulasi yang berlaku di Indonesia.
Hal ini tercermin dari Liquidity Coverage Ratio (LCR) rata-rata pada Kuartal 2 2025 tercatat di level 281,8 persen dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) yang terjaga pada level 125,5 persen pada akhir Juni 2025, jauh di atas batas minimum regulasi sebesar 100 persen.
Baca juga: Dari OECD-Energi Nuklir, Ini Hasil Pertemuan Menko Airlangga dan Kuasa Usaha AS
Struktur permodalan tetap kokoh, dengan rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 33,5 persen dan Common Equity Tier 1 (CET-1) sebesar 25,6 persen, menjadikan Permata Bank sebagai salah satu bank dengan permodalan terkuat di Tanah Air.
Pada Kuartal II 2025, Permata Bank juga telah membagikan dividen tunai sebesar Rp1,1 triliun atau Rp30 per lembar saham untuk tahun buku 2024.
Editor: Yulian Saputra








