Jakarta–Pusat Data Bisnis Indonesia (PDBI) mengusulkan penggabungan BUMN dengan pendekatan konglomerasi yang meniadakan holding sektoral. Hal ini mencontoh beberapa holding di negara maju sepert seperti Singapura, Tiongkok dan Jepang.
Penggabungan BUMN menjadi lintas sektoral itu dinilai lebih tepat, jika berkaca pada situasi dan visi dari pemerintahan yang kini fokus menggenjot pembangunan di segala sektor serta mengejar pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
“Kami usulkan menggunakan pendekatan konglomerasi. Jadi di situ ada bank, asuransi, konstruksi dan lainnya dalam satu struktur,” kata Cristianto Wibisono dalam pembukaan Diskusi bertajuk Seabad Konglomerasi BUMN yang diadakan oleh Pusat Data Bisnis Indonesia di Jakarta, Rabu, 19 Juli 2017.
Selain Christianto Wibisono, yang merupakan Pendiri sekaligus penyelenggara acara, turut hadir Mohammad Yudayat (Dirut PT Perkebunan Nusantara V), Fajar Harry Sampurno mewakili Kementerian BUMN, Iman Rachman (Direktur Keuangan Pelindo II), dan Drs. Bob Tyasika Ananta, MBA (Direktur Perencanaan dan Operasional PT BNI). (Bersambung ke halaman berikutnya)
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan bakal meresmikan badan pengelola (BP) investasi, Daya Anagata Nusantara… Read More
Flores Timur - Bank Mandiri bergerak cepat menyalurkan bantuan kepada masyarakat Kabupaten Flores Timur yang… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, Rabu, 6… Read More
Jakarta – Presiden Prabowo Subianto resmi menghapus utang UMKM di bidang pertanian, peternakan, perkebunan dan… Read More
Jakarta - Kementerian Koperasi (Kemenkop), Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT), dan Badan… Read More
Jakarta - PT Bank KEB Hana Indonesia (Hana Bank) menggandeng Korea Tourism Organization (KTO) untuk mendorong kunjungan wisatawan ke Korea… Read More