Diskusi ini mencuatkan pemikiran tentang konglomerasi yang nantinya mampu membawa BUMN Indonesia dapat bersaing dengan perusahaan dunia yang sudah lebih dahulu menerapkan holding lintas sektoral dengan pendekatan konglomerasi. Mimpi menyaingi Singapura bahkan Tiongkok dan Jepang pun bukan sebatas angan.
“Konsep ini sama yang diterapkan oleh Pemerintah Singapura melalui Temasek. BUMN Singapura tersebut membawahi beberapa perusahaan tetapi tidak dalam satu sektor,” jelas Christianto.
Baca juga: “Kabinet Wimboh” di OJK: Mengejutkan, Riswinandi Pegang Nonbank
Saat ini Indonesia memiliki sebanyak 118 perusahaan dengan menggabungkan hanya empat ceruk sektor saja. PDBI memperkirakan dengan lintas sektoral empat BUMN bakal mengumpulkan total aset senilai kurang lebih Rp7.000 triliun bila dikonsolidasikan dalam empat super group masing-masing dengan aset sekitar Rp2.000 triliun.
Keempat holding yang diharapkan tersebut seperti bidang sektor keuangan, telekomunikasi, infrastruktur, dan energi. Tidak hanya lebih efisien dalam menggaet pasar regional, dengan cara konglomerasi ini dalam diskusi tersebut, BUMN jelas meminimalisir monopoli yang dilakukan oleh BUMN sehingga dapat menghindari kehancuran perusahaan besar. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta – Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman mengungkapkan latar belakang penembakkan terhadap Kasat Reskrim Polres… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More