Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno sendiri mengungkapkan bahwa holding BUMN memang akan menghilangkan monopoli. Meski selama ini tuduhan yang dialamatkan kepada BUMN tersebut tidak benar sebab, beberapa perusahaan BUMN telah lama bersaing secara sehat dengan perusahaan swasta dalam mengelola beberapa sektor potensial negara.
Baca juga: DPR Setujui Pangkas Anggaran Kementerian BUMN
“Sebenarnya sudah sangat lama BUMN kita tidak mendapatkan previlige apapun untuk terus bertahan. Persaingan kini semakin terbuka, dan itu tentu sehat agar BUMN kita berkompetisi,” jelas Hary.
Beberapa keuntungan yang didapatkan ketika BUMN melakukan holding ialah efisiensi cost terhadap pengelolaan sektor tertentu karena adanya sinergi. Selain itu juga menghindari persaingan pada ceruk bisnis yang sama seperti yang dialami oleh Pelindo.
“Kami sudah melakukan penekanan cost selama ini melalui sinergi di pelabuhan. Sinergi itu seperti memanfaatkan sistem digital bersama Pelindo I, III dan IV. Jadi melalui holding maritim seperti bapak ketahui, nantinya menggabungkan moda transportasi juga, tentu akan bagus. Kami optimis untuk menyaingi pelabuhan Singapura,” imbuh Direktur Keuangan Pelindo II, Iman Rachman. (*) Akhmad Dhani
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan biaya pendidikan yang signifikan setiap tahun, dengan… Read More
Jakarta - Koordinator Aliansi Masyarakat Tekstil Indonesia (AMTI) Agus Riyanto mengapresiasi langkah cepat Presiden Prabowo… Read More
Jakarta - Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyatakan pemerintah tengah membahas revisi Peraturan… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan lalu di periode 28 Oktober hingga 1… Read More
Jakarta - Kandidat Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris dan Donald Trump, saat ini tengah bersaing… Read More
Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah optimis pertumbuhan ekonomi RI masih… Read More