Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno sendiri mengungkapkan bahwa holding BUMN memang akan menghilangkan monopoli. Meski selama ini tuduhan yang dialamatkan kepada BUMN tersebut tidak benar sebab, beberapa perusahaan BUMN telah lama bersaing secara sehat dengan perusahaan swasta dalam mengelola beberapa sektor potensial negara.
Baca juga: DPR Setujui Pangkas Anggaran Kementerian BUMN
“Sebenarnya sudah sangat lama BUMN kita tidak mendapatkan previlige apapun untuk terus bertahan. Persaingan kini semakin terbuka, dan itu tentu sehat agar BUMN kita berkompetisi,” jelas Hary.
Beberapa keuntungan yang didapatkan ketika BUMN melakukan holding ialah efisiensi cost terhadap pengelolaan sektor tertentu karena adanya sinergi. Selain itu juga menghindari persaingan pada ceruk bisnis yang sama seperti yang dialami oleh Pelindo.
“Kami sudah melakukan penekanan cost selama ini melalui sinergi di pelabuhan. Sinergi itu seperti memanfaatkan sistem digital bersama Pelindo I, III dan IV. Jadi melalui holding maritim seperti bapak ketahui, nantinya menggabungkan moda transportasi juga, tentu akan bagus. Kami optimis untuk menyaingi pelabuhan Singapura,” imbuh Direktur Keuangan Pelindo II, Iman Rachman. (*) Akhmad Dhani
Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More
Poin Penting ASII membuka Astra Auto Fest 2025 di BSD sebagai upaya mendorong pasar otomotif… Read More
Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More
Poin Penting BNI Sekuritas menggandeng Yayasan KSE melalui program CSR We Move, We Share, We… Read More
Poin Penting BRIDS dan Pegadaian meluncurkan layanan Gadai Efek Online di aplikasi BRIGHTS, memungkinkan investor… Read More
Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More