Jakarta – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini (26/12) diprediksi masih akan melemah terbatas, seiring dengan kembali menegangnya hubungan dagang AS dan Tiongkok.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra kepada infobanknews. Dirinya menyebut kekhawatiran pasar mengenai rincian kesepakatan dagang kembali meninggi.
“Kesepakatan dagang meninggi saat menjelang akhir tahun media mengabarkan bahwa Presiden Xi Jinping menegaskan kepada Trump bahwa AS telah mengintervensi terlalu jauh kebijakan dalam negri Tiongkok terutama terkait masalah Hongkong dan Uighur,” kata Ariston di Jakarta Kamis 26 Desember 2019.
Ariston menambahkan, kekhawatiran pasar ini bisa jadi akan menjadi alasan kesepakatan ditunda atau malah tidak jadi. Dengan begitu menurutnya isu akan lebih berpotensi memberikan tekanan pelemahan ke rupiah.
“USD terhadap IDR berpeluang bergerak di kisaran 13.960/US$ hingga 14.000/US$,” jelas Ariston.
Sebagai informasi, pada perdagangan pagi hari ini (26/12) Kurs Rupiah berada di level Rp13.972/US$ posisi tersebut menguat bila dibandingkan pada penutupan perdagangan Selasa (24/12) yang masih berada di level Rp13.978/US$.
Sementara berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (26/12) kurs rupiah berada pada posisi Rp13.982/ US$ terlihat melemah dari posisi Rp13.978/US$ pada perdagangan Senin (23/12). (*)
Editor: Rezkiana Np