Jakarta–Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sedang melakukan kajian penerbitan surat utang obligasi daerah untuk memenuhi pembangunan infrastruktur.
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengatakan, wilayah Jawa Tengah sendiri saat ini sedang bagus-bagusnya, atau boleh dibilang sedang “seksi” dalam sektor infrastruktur.
Penerbitan obligasi daerah menjadi salah satu pilihan pemerintah provinsi Jateng dalam membiayai berbagai macam proyek infrastruktur, namun mekanisme tersebut belum dapat diputuskan pada saat ini karena masih dalam pengkajian.
“Obligasi daerah bagian yang menjadi pertimbangan pola pembiayaan. Akhir tahun pengkajiannya selesai, jadi tahun depan bisa diputuskan terbitkan atau tidak,” kata Ganjar saatt ditemui wartawan di Jakarta, kemarin.
Terkait nilai, sayangnya target dana dari obligasi daerah tersebut kata Ganjar belum dapat dikatakan dengan alasan masih dalam pembahasan tim kajian.
Sementara jika jadi menerbitkan obligasi, kata Ganjar, dananya nanti akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur transportasi umum dan sanitasi air di wilayah Jawa Tengah.
“Saya mau mencoba jangka pendeknya itu reaktivasi rel, karena dari zaman Belanda sampai sekarang yang ada itu malah berkurang. Ini nantinya bukan hanya untuk transportasi umum saja, tetapi bisa untuk pariwisata,” tutur Ganjar.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sendiri kini terus mendorong pemerintah daerah untuk menerbitkan obligasi sebagai pilihan dalam mencari pendanaan jangka panjang untuk pembangunan infrastruktur masing-masing daerahnya.
Adapun beberapa daerah yang berencana bakal menerbitkan obligasi daerah yaitu provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur, namun mengenai nilainya belum dipastikan secara rinci. (*) Dwitya Putra