Jakarta – Program Bantuan Dana Tunai Langsung Dana Desa (BLT DD) menjadi salah satu jaring sosial yang disiapkan oleh pemerintah untuk memulihkan perekonomian. Drs. Luthfy Latief, M.Si, Direktur Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa, Kemendes PDTT menyebut alokasi BLT DD saat ini difokuskan kepada 3 hal.
“Realokasi anggaran Dana Desa kita titik beratkan pada tiga hal: pemulihan ekonomi nasional sesuai kewenangan desa, mendukung program prioritas nasional sesuai kewenangan desa, serta adaptasi kebiasaan baru melalui sosialisasi pencegahan dan penanggulangan COVID-19 di tingkat desa,” jelas Luthfy pada keterangannya, di Jakarta.
Pada kesempatan yang sama, Teguh Yudo Wicaksono, Head of Mandiri Institute juga menilai BLT DD mampu membantu masyarakat yang terdampak Covid-19. Ia juga melihat bahwa masyarakat kelas ekonomi menengah ke bawah yang menjadi sasaran BLT DD ini juga berbelanja di komunitas lokal. Sehingga dengan begitu, BLT DD ini membantu mendorong konsumsi masyarakat untuk berbelanja di UMKM lokal.
“Ketika perekonomian melemah akibat COVID-19, satu-satunya yang bisa diharapkan memang stimulus keuangan yang merupakan kebijakan pemerintah. Program BLT DD ini sangat membantu untuk mendorong konsumsi masyarakat. Karena sisi permintaan inilah yang paling terdampak oleh pandemi dan ini menekan belanja masyarakat,” ujarnya.
Sebagai informasi, BLT DD pada Januari 2021 sudah tersalurkan sebesar Rp1,28 triliun dengan penerima manfaat lebih dari 4,27 juta keluarga. Pada Februari 2021, sudah tersalurkan ke 2,8 juta penerima manfaat dengan total dana tersalurkan mencapai Rp850 miliar. Pada bulan Maret 2021, sudah dicairkan sebesar Rp507 miliar kepada 1,6 juta penerima manfaat. Kemudian pada April, sudah tersalurkan Rp294 miliar kepada 980 ribu penerima manfaat dan pada Mei 2021 sudah dicairkan Rp159 miliar kepada 531 ribu penerima manfaat. (*) Evan Yulian Philaret