Jakarta–PT Bank Syariah Mandiri (BSM) berhasil memerbaiki kualitas pembiayaan, dengan penurunan rasio pembiayaan bermasalah (NPF) dari 6,1 persen secara gross pada Desember 2015. menjadi 4,9 persen di akhir 2016. Hal ini mendorong peningkatan perolehan laba setelah bagi hasil dan pajak atau laba bersih perseroan.
Laba bersih yang dibukukan BSM per Desember 2016 mencapai Rp325,4 miliar, naik 12,38 persen dibanding laba BSM per Desember 2015 yang sebesar Rp289,6 Miliar. “Alhamdulillah kinerja kami sudah on track, makin membaik,” ujar Direktur Utama BSM Agus Sudiarto di Jakarta, Rabu, 1 Maret 2017.
Baca juga: BSM Komit Kembangkan SDI Perbankan Syariah
Ia menyampaikan, perolehan laba bersih selain berasal dari perbaikan kualitas aktiva produktif dan juga ditopang oleh meningkatnya pendapatan bersih, pengendalian biaya overhead serta penghematan biaya CKPN. Total pendapatan bersih BSM per Desember 2016, naik sebesar 12,72 persen menjadi Rp4,96 triliun dari semula Rp4,40 triliun per Desember 2015.
Tahun 2016 sendiri, jelas Agus, manajemen mulai mengimplementasikan Corporate Plan 2016-2020 setelah pada tahun 2014 dan 2015 melakukan konsolidasi untuk fokus menangani pembiayaan bermasalah. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More