Peran Penting Keluarga dan Masyarakat dalam Pemulihan Pengguna Narkoba

Peran Penting Keluarga dan Masyarakat dalam Pemulihan Pengguna Narkoba

Jakarta —  Proses pemulihan para pengguna narkotika dan obat terlarang (narkoba) atau proses rehabilitasi tidak bergantung dari upaya pemerintah, melainkan pada peran dan partisipasi keluarga serta masyarakat. 

“Ini didasarkan pada fakta bahwa di banyak bagian dunia, keluarga dan masyarakat memainkan peran penting dalam proses pemulihan seseorang dengan masalah penggunaan narkoba,” tutur Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Heru Winarko dalam keterangannya yang diterima redaksi Rabu (4/3/2020). 

Dia menjabarkan, bahwa keluarga yang disfungsional dapat memicu anggota keluarga mereka untuk terlibat dalam berbagai gangguan perilaku, termasuk penyalahgunaan obat-obatan. Namun demikian, keluarga dapat membantu proses pemulihan melalui upaya memberikan pemahaman dan komunikasi positif bagi seseorang yang baru saja melewati perawatan dan rehabilitasi narkoba mereka. Situasi yang sama juga dapat dikontribusikan oleh Masyarakat. 

“Indonesia menyadari bahwa perawatan dan rehabilitasi narkoba tidak dapat bergantung pada upaya pemerintah. Seperti yang Anda ketahui, sebagai negara kepulauan, menyediakan perawatan dan rehabilitasi di semua provinsi di Indonesia adalah tantangan besar,” tutur Heru.

Tantangan tersebut muncul tidak hanya untuk masalah penggunaan narkoba, tetapi juga untuk layanan kesehatan secara umum. Kondisi geografis serta sumber daya manusia yang terlatih terbatas adalah beberapa kendala. Oleh karena itu, dalam dua tahun terakhir, BNN dan mitra memulai inisiatif berbasis komunitas atau disebut IBM dalam bahasa Indonesia, untuk meminimalkan kesenjangan layanan di bidang ini. 

“Kami memberdayakan dan melatih para pemimpin masyarakat, pemimpin agama, keluarga yang penuh perhatian, serta memulihkan orang untuk dapat mengidentifikasi, membangun hubungan yang baik, memberikan intervensi psikososial sederhana dan rujukan jika diperlukan untuk orang yang menggunakan narkoba, terutama mereka yang berada di tahap awal kecanduan,” papar Heru.

Sejalan dengan kebijakan dan program ini, lanjutnya, BNN sangat menghargai dan mendukung tawaran UNODC dalam uji coba program Intervensi Keluarga Treatnet atau TFI di Indonesia tahun lalu. TFI benar-benar memperkaya intervensi berbasis komunitas yang dilakukan BNN. “Memberikan kami alat untuk melibatkan keluarga dan masyarakat dalam proses perawatan dan rehabilitasi narkoba. Saya percaya, program percontohan di Jakarta Indonesia berjalan dengan baik dan dapat digunakan untuk menyempurnakan TFI sebelum meningkatkannya di negara lain,” tukasnya. 

Dalam Forum Comission on Narcotic Drugs (CND) ke-63 yang digelar di Vienna, Austria, 2-6 Maret 2020, Pemerintah Indonesia, khususnya, BNN menyelenggarakan acara sampingan bertajuk “Engaging Families and Communities in Drug Use Disorder Treatment” pada Selasa (3/3/2020). 

“Melalui kesempatan khusus ini, kami berharap bahwa kita semua dapat belajar dan berbagi pengalaman dan keahlian kami untuk meningkatkan upaya kami dalam menyediakan perawatan dan rehabilitasi narkoba berbasis bukti kepada orang-orang kami. Terima kasih atas partisipasi Anda dan semoga Anda mendapat pelajaran yang bermanfaat,” tandas Heru. (*)

Related Posts

News Update

Top News