Jakarta – Pada pembukaan perdagangan hari ini (20/3) nilai tukar rupiah terhadap dolar as masih terus melemah di level 15.962/US$ bila dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin pada level 15.912/US$.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi kepada infobanknews menjelaskan, pasar global telah jatuh dalam beberapa pekan terakhir karena kepanikan pasar akibat corona virus atau COVID19. Bahkan stimulus penurunan bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) belum memberikan dorongan untuk rupiah.
“Apa yang dilakukan oleh BI sudah mengikuti sesuai dengan anjuran Bank Sentral global namun Bi tidak bisa menjaga stabilitas mata uang rupiah akibat pasar yang panik karena dinamika dinamika penyebaran virus corona sangat cepat,” kata Ibrahim di Jakarta Jumat 20 Maret 2020.
Ibrahim mengatakan, virus ini telah mengganggu bisnis dan mendorong konsumen untuk tinggal di rumah dan mengendalikan pengeluaran. Virus COVID19 juga dilaporkan telah masuk di lebih dari 100 negara dan telah merenggut lebih dari 8.000 jiwa.
Dalam mengantisipasi penyebaran virus corona yang semakin mengkhawatirkan akibat kepanikan pasar, BI memutuskan menurunkan bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 4,5%. Keputusan itu diambil dengan melihat kondisi ekonomi global akibat dampak virus corona. BI juga menurunkan suku bunga deposit facility turun 25 bps menjadi 3,75% dan suku bunga lending facility turun 25 bps menjadi 5,25%.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) sendiri pada hari ini, (20/3) kurs rupiah berada pada posisi Rp16.273/ US$ atau terlihat melemah dari posisi Rp15.712/US$ pada perdagangan kemarin (19/3). (*)
Editor: Rezkiana Np