Jakarta– PT Bank Permata, Tbk (PermataBank) berencana untuk melakukan rights issue senilai Rp5,5 triliun tahun ini demi memperkuat permodalannya. Ini sekaligus sebagai bentuk antisipasi terhadap ketentuan Basel 3 yang akan diberlakukan.
“Kami akan tetap optimis namun berhati-hati pada tahun 2016, khususnya mengingat kondisi lingkungan saat ini, dengan memfokuskan upaya kami pada peningkatan kualitas aset, memperkuat permodalan dan pertumbuhan aset secara selektif,” ungkap Roy Arfandy, Direktur Utama PermataBank.
PermataBank mengakhiri tahun 2015 dengan Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sebesar 15,0%, naik 142 bps dari 13,6% pada tahun 2014, dan rasio modal inti utama (Core Equity Tier-1 atau CET-1) sebesar 10,7%, naik 163 bps dari 9,1% pada tahun 2014. Bank melakukan penilaian kembali atas aset lahan dan bangunan dalam kuartal IV tahun 2015. Ekuitas tumbuh 10% yoy menjadi Rp 18,8 triliun pada akhir Desember 2015.
Namun sebagai upaya untuk memperkuat lebih jauh tingkat permodalan guna mendukung pertumbuhan bisnis di masa depan serta ketaatan terhadap ketentuan-ketentuan terbaru Basel 3, PermataBank berencana untuk melakukan rights issue senilai hingga Rp 5,5 triliun pada semester ini dengan dukungan dari kedua pemegang saham utamanya.
“Kami tetap setia pada nilai-nilai kami dan yakin bahwa PermataBank berada pada posisi yang baik untuk mengatasi dinamika tantangan ini. Kami berterima kasih kepada para pemangku kepentingan kami yang telah mendukung Bank selama ini, khususnya nasabah dan pemegang saham kami. Kami juga berharap kepercayaan ini dapat terus berlanjut agar dapat bersama-sama membangun masa depan yang lebih baik,” ungkap Roy. (*) Ria Martati