Ilustrasi: Transaksi kripto/istimewa
Jakarta – Dalam investasi kripto, “Fear of Missing Out” (FOMO) menjadi momok yang kerap menghantui para investor, khususnya pemula.
FOMO, ketakutan akan ketinggalan kesempatan mendapatkan keuntungan besar dari aset kripto yang sedang naik daun, dapat mendorong keputusan investasi yang tergesa-gesa dan tidak berdasarkan analisis mendalam.
Fenomena ini sering kali dipicu oleh kisah-kisah aset kripto yang meroket secara drastis, menimbulkan rasa takut akan kehilangan kesempatan.
Seperti kasus Squid game coin yang mengalami kenaikan harga fantastis sebelum akhirnya terungkap sebagai skema penipuan.
Baca juga: Jumlah Investor Kripto Capai 14,78 Juta di Mei 2025, Transaksi Tembus Rp49,57 T
Kondisi ini menunjukkan pentingnya memahami bagaimana mengelola emosi dan menghindari jebakan FOMO.
Mengatasi FOMO memerlukan disiplin dan strategi investasi yang matang. Melansir Pintu Academy, salah satu langkah efektif adalah dengan menetapkan tujuan dan target investasi yang realistis.
Hal ini termasuk menentukan aset kripto untuk investasi jangka panjang dan menimbang potensi aset lain untuk pembelian jangka pendek berdasarkan analisis fundamental dan teknikal, bukan sekadar ikut-ikutan tren.
Di era informasi sangat penting untuk mendapatkan informasi dari sumber yang kredibel dan netral, yang tidak hanya fokus pada proyeksi harga semata, tapi juga memberikan analisis komprehensif termasuk risiko yang ada.
Baca juga: Transaksi Kripto Semakin Populer, OJK Ungkap 5 Tantangan di Ekosistem Ini
Gunakan strategi Dollar-Cost Averaging (DCA) untuk menghilangkan pengaruh emosional dalam investasi. Dengan investasi secara berkala tanpa mempedulikan fluktuasi harga pasar, investor dapat mengurangi risiko kerugian akibat timing pasar yang tidak tepat.
Selain itu, diversifikasi portofolio menjadi prinsip penting dalam mengurangi risiko. Dengan menyebarkan investasi pada berbagai aset, kerugian pada satu aset dapat diminimalisir dengan kenaikan pada aset lain, menjaga stabilitas portofolio secara keseluruhan. (*)
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More