Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat kinerja penjualan eceran diperkirakan meningkat. Berdasarkan Survei Penjualan Eceran (SPE), Indeks Penjualan Riil (IPR) Juli 2024 diperkirakan sebesar 212,0 atau secara tahunan tumbuh 4,3 persen yoy, lebih tinggi dari 2,7 persen yoy pada Juni 2024.
“Pada Juli 2024 kinerja penjualan eceran diprakirakan meningkat secara tahunan meski terkontraksi secara bulanan,” ujar Asisten Gubernur BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi, Jumat 9 Agustus 2024.
Erwin merinci, berdasarkan kelompoknya, peningkatan penjualan didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 6,4 persen yoy dan subkelompok sandang 1,5 persen yoy.
Sementara penjualan kelompok suku cadang dan aksesori 7,5 persen yoy dan bahan bakar kendaraan bermotor 2,2 persen yoy tercatat tetap tumbuh.
Baca juga : Penjualan Eceran Diproyeksikan Menurun di Mei 2024, Ini Penyebabnya
Secara bulanan, kinerja penjualan eceran pada Juli 2024 diperkirakan terkontraksi 7,4 persen mtm setelah sebelumnya tumbuh 0,4 persen mtm pada Juni 2024.
Beberapa kelompok yang tercatat masih tumbuh dan menahan penurunan kinerja penjualan eceran yang lebih dalam yaitu subkelompok sandang 3,2 persen mtm, kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya 2,0 persen mtm, dan bahan bakar kendaraan bermotor 1,1 persen mtm.
Sementara itu, penurunan kinerja penjualan eceran diperkirakan terjadi diantaranya pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau -8,5 persen mtm, suku cadang dan aksesori -3,8 persen mtm, serta peralatan informasi dan komunikasi -10,9 persen mtm sejalan dengan normalisasi permintaan pasca-HBKN Iduladha.
Baca juga : Penjualan Eceran Januari 2024 Diramal Susut, Ini Penyebabnya
Adapun responden memprakirakan penjualan pada September 2024 mendatang akan turun dan meningkat kembali pada Desember 2024. Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) September tercatat sebesar 140,5 atau lebih rendah dibandingkan IEP pada Agustus yang sebesar 158,8.
Selanjutnya, IEP Desember tercatat sebesar 165,0 atau lebih tinggi dibandingkan November sebesar 146,1 sejalan dengan peningkatan aktivitas menjelang HBKN Natal dan libur akhir tahun.
Dari sisi harga, tekanan inflasi pada September 2024 juga diprakirakan akan turun dan meningkat pada Desember 2024. sejalan dengan ekspektasi penjualan.
Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) September 2024 yang tercatat sebesar 134,5, lebih rendah dari IEH pada periode sebelumnya yang mencapai 136,4.
“IEH Desember tercatat sebesar 161,0, lebih tinggi dibandingkan IEH periode sebelumnya 144,8 sejalan dengan peningkatan permintaan pada periode HBKN Natal dan libur tahun baru,” pungkasnya. (*)
Editor : Galih Pratama