Waduk Jatigede ini diproyeksikan akan mampu menampung air sekitar 1 miliar meter kubik. Dwitya Putra
Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melakukan peresmian pengisian awal (Initial impounding) Waduk Jatigede di Jatigede, Sumedang, Senin, 31 Agustus 2015.
Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) Bintang Perbowo dalam keterangan tertulis mengatakan proyek Waduk Jatigede merupakan bendungan terbesar kedua di Indonesia setelah Bendungan Jatiluhur yang dibangun WIKA bersama Badan Usaha Milik Negara lain.
“Waduk Jatigede ini diproyeksikan akan mampu menampung air sekitar 1 miliar meter kubik serta berpotensi mengairi sawah sekitar 100.000 hektar,” kata Bintang.
Ditambahkan, jika sebelumnya, persawahan yang berada di sekitar kawasan waduk mampu panen sekali dalam setahun, maka dengan adanya irigasi dari Waduk Jatigede ini, panen dapat ditingkatkan menjadi tiga kali setahun.
Meningkatnya frekuensi panen tentu saja akan berdampak pada tambahan produksi padi yang jumlahnya diprediksi mencapai 900.000 ton per tahun.
Selain sebagai sumber irigasi, Waduk Jatigede juga bisa digunakan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan sumber air baku dengan potensi listrik yang dihasilkan mencapai 110 megawat MW.
Adapun manfaat lain yang dapat dioptimalkan dengan berdirinya Waduk Jatigede kelak adalah pembudidayaan ikan tangkap dengan pengaturan yang lebih seksama sehingga tidak mengganggu kualitas air sebagai bahan baku air baku rumah tangga.
Proyek Waduk Jatigede sendiri dimulai pada 2007, dimana pembangunannya dilakukan oleh perusahaan konstruksi bendungan ternama asal Tingkok, Sinohydro dan WIKA bersama tiga BUMN lain yang tergabung dalam Consortium of Indonesian Contractors (CIC).
“Pada proyek ini, konsorsium Indonesia memiliki Skup pekerjaan antara lain pembangunan Dam, diversion tunnel, spillway and irigasi outlet serta power waterway,” paparnya. (*)
@dwitya_putra14