Jakarta – Kepopuleran QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sebagai cara pembayaran yang mudah terus mengalami peningkatan. Hal ini tercermin dari jumlah pengguna serta merchant QRIS yang mengalami peningkatan signifikan.
Bank Indonesia (BI) dalam hal ini terus mendorong jumlah pengguna QRIS agar semakin banyak digunakan oleh masyarakat. Filianingsih Hendarta, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI menargetkan jumlah pengguna QRIS bisa mencapai 26 juta di akhir tahun 2022.
Asal tahu saja, jumlah pengguna QRIS hingga akhir Februari 2022 mencapai 15,99 juta. Angka ini bertambah 1,06 juta dibandingkan bulan sebelumnya. Nilai dan volume transaksi QRIS pun juga tampak mengalami peningkatan, masing masing mencapai Rp4,51 triliun (305% yoy) dan 54,91 juta (269% yoy).
“Ke depan, target kita kalau kemarin menyiapkan merchant, sekarang kita siapkan penggunanya. Targetnya ada 15 juta tambahan, tahun lalu ada 11 juta pengguna, dan pada akhir tahun nanti akan 26 juta pengguna,” jelas Fili pada paparan virtualnya, Senin, 4 April 2022.
BI mengungkapkan, peningkatan pengguna itu akan menyasar dari sisi penawaran dan permintaan. Dari sisi penawaran, Bank Sentral mendorong cakupan penggunaan QRIS pada merchant. Sementara dari sisi permintaan, perluasan pengguna masyarakat, termasuk mereka yang belum mempunyai akun pembayaran dan belum mencoba digital channel.
Lebih jauh, ada tiga program yang disiapkan untuk mendorong perkembangan pengguna QRIS. Pertama adalah ekspansi, kedua adalah edukasi serta kampanye, dan ketiga adalah penghargaan bagi PJP, Pemprov, dan Merchant. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra