Jakarta – Penerimaan negara pada paruh pertama 2025 menunjukkan tren perlambatan. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan bahwa total penerimaan negara hanya mencapai Rp1.201,8 triliun, atau baru 48,3 persen dari target APBN 2025 sebesar Rp3.005,1 triliun.
Angka tersebut tercatat sebagai yang terendah dalam tiga tahun terakhir.
“Dari sisi semester I terhadap total target masih di 48,3 persen, dibandingkan dengan 3 tahun terakhir memang lebih rendah,” kata Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran DPR RI, Selasa, 1 Juli 2025.
Baca juga: Defisit APBN Memburuk, NU Dorong Pembentukan Badan Penerimaan Negara Segera
Sri Mulyani menjelaskan, penurunan penerimaan itu tak lepas dari sejumlah faktor ekonomi dan kebijakan fiskal. Salah satunya adalah batalnya rencana kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen yang sedianya diproyeksikan akan menambah Rp71 triliun.
“Itu menyebabkan kita kehilangan target yang sebesar Rp 71 triliun di APBN 2025 ini. Ini tentu memengaruhi kinerja kita,” ujarnya.
Selain faktor pajak, penerimaan dari sektor minyak dan gas bumi (migas) juga menurun akibat pelemahan harga komoditas global sejak awal tahun.
“Kuartal I-2025 kita cukup mengalami tekanan dari sisi pendapatan negara,” imbuh Sri Mulyani.
Baca juga: Dampak Konflik Iran-Israel: Pemerintah Diminta Siap Hadapi Kenaikan Harga Migas
Bendahara negara itu menambahkan, faktor lain yang menekan penerimaan adalah perubahan mekanisme pencatatan dividen BUMN. Kini, sebagian besar dividen tidak lagi langsung masuk ke kas negara karena dikelola oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
“Dividen dari BUMN yang tidak dibayarkan karena sekarang dipegang Danantara itu sekitar Rp 80 triliun,” pungkasnya. (*)
Poin Penting Modal asing masuk Rp0,24 triliun ke Indonesia pada pekan ketiga Desember 2025, terutama… Read More
Poin Penting Danantara Indonesia dan BP BUMN mengerahkan 1.066 relawan serta 109 armada truk melalui… Read More
Bank INA dan Indomaret salurkan 250 paket nutrisi di Depok untuk mencegah stunting. Program CSR… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,10 persen ke level 8.609,55 pada Jumat (19/12). Indeks INFOBANK15… Read More
Poin Penting IHSG turun 0,59 persen pada pekan 15–19 Desember 2025, dengan kapitalisasi pasar melemah… Read More
Poin Penting IHSG turun 0,59 persen sepekan ke level 8.609,55. Kapitalisasi pasar melemah menjadi Rp15.788… Read More