Pemilu 2024 Berpotensi Satu Putaran, IHSG Dibuka Menguat Hingga 2 Persen

Pemilu 2024 Berpotensi Satu Putaran, IHSG Dibuka Menguat Hingga 2 Persen

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (15/2) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali dibuka pada zona hijau ke level 7.354,70 atau menguat 2,01 persen dari level 7.210,56.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 712 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 35 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp901 miliar.

Baca juga: Usai Hari Pencoblosan Pemilu 2024, IHSG Diprediksi Berpeluang Menguat

Kemudian, tercatat terdapat 76 saham terkoreksi, sebanyak 214 saham menguat dan sebanyak 214 saham tetap tidak berubah.

Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat bahwa IHSG secara teknikal hari ini diprediksi bergerak mixed dan menguat dalam rentang 7.200 hingga 7.300.

“Pada perdagangan Selasa (13/2), IHSG ditutup turun 1,20 persen atau minus 87,92 poin di level 7.209,74. IHSG hari ini (15/2) diprediksi bergerak mixed dan menguat dalam range 7.200-7.300,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 15 Februari 2024.

Ratih melihat, sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain adalah hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sementara yang berpotensi satu putaran berdasarkan hasil quick count memberikan katalis positif.

Selain itu, sentimen lainnya dari Bank Indonesia (BI) pada Januari 2024 yang telag melaporkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sebesar 125 atau lebih tinggi dibandingkan periode Desember 2023 sebesar 123,8.

Baca juga: Perusahaan Belum Cetak Laba Nekat Maju IPO, Kok Bisa? Ini Penjelasan BEI

“Rilis tersebut mencerminkan menguatnya optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi nasional,” imbuhnya.

Adapun, inflow investor asing terus masuk ke pasar ekuitas domestik, di mana pda 13 Februari 2024, investor asing beli bersih senilai Rp1,22 triliun. Jika diakumulasikan sejak awal tahun, investor asing akumulasi senilai Rp15,67 triliun yang sebagian besar di sektor Big Banks. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Top News