Pemerintah Terus Lanjutkan Kebijakan Hilirisasi Industri

Pemerintah Terus Lanjutkan Kebijakan Hilirisasi Industri

Jakarta – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan komitmen pemerintah untuk melanjutkan kebijakan hilirisasi industri. Salah satunya adalah dengan menghentikan ekspor bahan mentah (raw material).

Presiden menegaskan kebijakan hilirisasi industri ini akan memberikan nilai tambah sekaligus membuka lebih banyak lapangan pekerjaan di Indonesia. Tak hanya menghentikan ekspor bahan mentah nikel, Indonesia juga akan secara bertahap menghentikan ekspor bahan tambang lain seperti bauksit dan tembaga.

“Nikel, pertama udah setop. Tahun depan mungkin bisa setop bauksit, kalau smelter kita siap, setop bauksit. Sehingga kita bisa membuka lapangan kerja, hilirisasi, industrialisasi di negara kita. Bauksit sudah, tahun depannya lagi setop tembaga,” ujar Presiden, 19 November 2021.

Dengan penghentian ekspor nikel, Jokowi memperkirakan akan terjadi peningkatan nilai ekspor hingga mencapai US$20 miliar di akhir tahun ini.

“Akhir tahun perkiraan saya, estimasi saya bisa US$20 miliar hanya dari kita setop nikel. Dan perkiraan saya kalau nanti jadi barang-barang yang lain, perkiraan saya bisa US$35 miliar hanya dari satu barang. Sehingga nanti neraca perdagangan kita baik, neraca transaksi berjalan kita menjadi semakin baik,” ucapnya.

Lebih jauh, Presiden juga menekankan agar semua pihak memiliki strategi yang sama terkait hilirisasi industri ini. Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya integrasi antara produk-produk yang ada. (*)

 

Editor: Rezkiana Np

Related Posts

News Update

Top News