Jakarta – Industri sawit Indonesia berperan penting untuk perekonomian Indonesia dengan kinerja perdagangan kelapa sawit yang terus meningkat, hal tersebut terlihat dari kinerja ekspor Indonesia pada September 2022 tercatat tumbuh positif sebesar 20,28%.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa industri sawit tersebut juga perlu adanya dorongan pengembangan industri ke hilir untuk meningkatkan nilai tambah industri kelapa sawit.
“Pengembangan industri hilir juga merupakan upaya strategis untuk meningkatkan nilai tambah industri kelapa sawit agar tidak hanya terkonsentrasi pada bahan baku, tetapi perlu terus didorong ke industri hilir bahkan sampai produk akhir. Dengan upaya ini, nilai tambah tentunya akan berada di dalam negeri,” ucap Airlangga dikutip 21 Oktober 2022.
Tidak hanya meningkatkan nilai tambah industri, pengembangan tersebut nantinya juga mampu membangun daerah menjadi pusat pertumbuhan baru secara signifikan di daerah sentra-sentra sawit seperti Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
Selain untuk mendorong pertumbuhan dan pemerataan kesempatan ekonomi dalam perkebunan kelapa sawit, Pemerintah juga mendorong model kemitraan sebagai bentuk sinergi antara petani dan perusahaan. Pola kemitraan tersebut akan menarik investasi sektor lainnya seperti industri dan konsumsi.
“Penguatan perkebunan dan industri kelapa sawit perlu didukung dengan program penelitian dan pengembangan perkebunan kelapa sawit dari hulu hingga hilir untuk meningkatkan pengetahuan tentang budidaya, pengolahan hasil, industri, pasar, dan nilai produk perkebunan serta potensi pengembangan usaha,” imbuhnya.
Adapun, Airlangga berharap kolaborasi antar pemangku kepentingan dapat menjadi lebih baik, solid dan optimal agar mampu mengaplikasikan hasil riset terkait dengan industri kelapa sawit menjadi berkelanjutan, serta mampu untuk menjaga momentum positif perekonomian nasional. (*) Khoirifa