Jakarta – Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki mengatakan, pihaknya menargetkan sebanyak 10 ton liter per hari produksi minyak makan merah.
Proyek percontohan minyak makan merah sendiri akan segera beroperasi di tiga Kapubaten di Sumatera Utara, yakni di Langkat, Asahan, Deli Serdang.
“Produksinya minyak makan merah di dalam negeri bisa menghasilkan 10 ton liter per hari dan bisa dipasarkan untuk 2 kecamatan di sekitar pabrik,” kata Teten dalam acara “Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan Jawa Timur 2023, Jumat 17 Maret 2023.
Ia membeberkan, harga minyak makan merah akan dipatok Rp9.000 per liter. Harga tersebut lebih murah dari harga minyak goreng curah di pasaran yang dibandrol Rp10.000 per liter.
“Harganya cukup terjangkau karena memang pabriknya sudah terintegrasi. Jadi, pabrik dan pasarnya sudah ada di situ,” jelasnya.
Lanjutnya, minyak makan merah hasil temuan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) adalah minyak makan yang tidak di bleaching sehingga diklaim lebih sehat karena mengandung vitamin A, vitamin E yang baik bagi tubuh.
“Kalau minyak goreng itu warna beningnya dari hasil bleaching sehingga pro vitamin A, vitamin E sudah dibuang. Jadi lebih sehat minyak makan merah,” ujar Mantan Kepala Staf Kepresidenan ini mengatakan.
Minyak makan merah sendiri merupakan inovasi minyak sawit yang berpotensi digunakan sebagai pangan fungsional dalam membantu pencegahan stunting atau kekerdilan dari masyarakat. Dalam pengolahannya, PPKS menggunakan teknologi sederhana dengan mempertahankan nutrisi di dalamnya. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra