Jakarta – Pemerintah bakal mengoptimalkan pertemuan tahunan International Monetary Fund-World Bank (IMF-WB) yang akan berlangsung pada 8–14 Oktober 2018 untuk mendorong pembangunan dan perekonomian nasional. Pemerintah melalui Kementerian BUMN akan menawarkan 79 proyek infrastruktur dari 22 BUMN kepada para investor yang hadir dalam pertemuan itu.
Dalam pertemuan tahunan IMF-WB tersebut diperkiraan sebanyak 19.800 peserta di mana 5.050 diantaranya anggota delegasi, baik dari mancanegara maupun Indonesia dan 14.750 peserta non delegasi, baik dari investor, swasta, akademisi, dan NGO akan hadir dalam pertemuan itu. Selain itu, hadir juga sejumlah Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan dari 189 negara anggota.
“Kementerian BUMN akan terbitkan buku investasi yang opportunity-nya US$42 miliar dengan nilai project US$86 miliar. Buku itu menawarkan investasi di 79 proyek infrastruktur dari 22 BUMN, itu sudah lengkap informasinya bagi investor,” ujar Staf Khusus I Kementerian BUMN Sahala Lumban Gaol di Jakarta, Senin, 17 September 2018.
Baca juga: BI: IMF-WB Momen Tunjukkan Kekuatan Ekonomi RI
Menurutnya, ada sejumlah agenda yang dipersiapkan Kementerian BUMN dalam pertemuan tersebut untuk menarik minat investor. “Kita akan melakukan seminar infrastructure financing. Ada juga kegiatan group meeting dan one to one. Ini suatu hal yang kita kerjakan dan sudah ada empat BUMN yang akan lakukan one to one meeting. Seremonial project signing dari 6 BUMN,” ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, melalui Indonesia Pavillion, pemerintah juga akan menunjukkan hasil pembangunan yang telah dicapai, bagaimana mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia, konektivitas yang telah dibangun, dan pembangunan jaringan komunikasi di seluruh kawasan Tanah Air.
“Ini monetum sangat berharga bagi kita dan negara, karena pembangunan itu tidak pernah berhenti dan dari segi financing kita harapkan. Momentum ini tidak akan dilewatkan dan kita akan confirm para investor. Para investor akan melihat dalam pavillion Indonesia,” tutup Sahala. (*)