Kondisi makroekonomi yang tidak terlalu kondusif membuat target sekuritisasi SMF tahun ini sulit terealisasi. Novita Adi Wibawanti
Malang–Hingga triwulan III-2015, realisasi sekuritisasi PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) belum tercatat pasti. Padahal, angka realisasi pos kinerja lain seperti penyaluran pinjaman, total aliran dana hingga laba sudah tercatat.
Menurut Raharjo Adi Susanto, Direktur Utama SMF, soal sekuritisasi yang belum selesai ini terjadi lantaran ada sejumlah kendala. Salah satunya, karena BTN menunda sekuritisasi KPR mereka lantaran melihat ketidakpastian kondisi ekonomi.
Seperti yang dikitahui, BTN menjadi rekanan SMF. Itu artinya, jika terjadi kendala di BTN, juga akan berpengaruh ke SMF. “Tadinya sudah jalan, bahkan sudah masuk ke OJK juga. Tapi akhirnya BTN menunda,” jelas Raharjo di Malang, akhir pekan lalu.
Hal inilah yang menurut Raharjo membuat target sekuritisasi SMF tahun ini dipastikan tak akan terealisasi. Pada 2014 lalu angka sekuritisasi yang berhasil dibukukan SMF mencapai Rp1,5 triliun.
”Ke depan setidaknya enam bank yang lagi yang siap melakukan sekuritisasi,” ujarnya.
Perkiraan tersebut ddasari realisasi oustanding Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Indonesia. Ia mengatakan, bahwa 90% dari total outstanding KPR berada di 10 bank. Dan dari 10 bank tersebut, enam diantaranya sangat siap untuk sekuritisasi. (*)