Jakarta–Berdasarkan Survei Pemantauan Harga (SPH) yang dilakukan Bank Indonesia (BI) hingga pekan pertama di bulan Agustus 2017, menunjukkan Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat inflasi sebesar 0,02 persen atau masih terjaga dan berada pada level rendah.
Demikian pernyataan tersebut disampaikan oleh Gubernur BI Agus DW Martowardojo, di Jakarta, Rabu, 9 Agustus 2017. Menurutnya, dengan laju inflasi yang tercatat 0,02 persen dipekan pertama ini, maka semakin menambah kepercayaan BI, bahwa laju inflasi tahun ini tetap terjaga.
“Kami sambut baik inflasi minggu pertama terjaga 0,02 persen. Jadi ini cukup terkendali secara month to month (mtm),” ujar Agus Marto.
Baca juga:
Dia mengatakan, Indonesia dalam dua tahun terakhir telah memasuki era inflasi rendah, dimana pada 2015 laju inflasi secara nasional berada di angka 3,35 persen, sementara pada 2016 inflasi berada di level 3,02 persen. Hingga Juli tahun ini, laju inflasi berada di angka 3,88 persen.
Lebih lanjut dirinya meyakini, bhwa tekanan terhadap inflasi di sisa enam bulan kedepan akan berkurang. Hal tersebut, kata dia, seiring dengan keputusan pemerintah untuk tidak lagi melakukan penyesuaian harga yang diatur (administered prices). Sehingga inflasi akan terjaga rendah. “Ini membuat harga yang relatif tidak terpengaruh. Inflasi terjaga, dan itu yang kami inginkan,” ucapnya.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statitistik (BPS) mencatat laju inflasi pada Juli 2017 berada di angka 0,22 persen (mtm). Beberapa kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan seperti kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga menjadi pemicu inflasi. (*)
Editor: Paulus Yoga