Jakarta – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk. [WIKA] pada rating idA dengan prospek “stabil”. Pada kesempatan yang sama, Pefindo juga menegaskan peringkat Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2020 dan Obligasi Berkelanjutan II Tahun 2021 dengan peringkat idA, serta Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahun 2020 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Tahun 2021 dengan peringkat idA(sy).
Peringkat yang didapat Perseroan mencerminkan optimisme Pefindo terhadap kinerja WIKA sebagai perusahaan konstruksi yang kuat di industri nasional. Hal ini juga didukung dengan fleksibilitas keuangan yang kuat dan sumber pendapatan yang terdiversifikasi.
Salah satu aspek yang cukup meningkatkan optimisme tersebut adalah tumbuhnya perolehan kontrak baru sebesar 57,54% menjadi sebesar Rp12,4 Triliun (YTD) dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp7,9 Triliun.
Pemeringkatan yang dilakukan oleh Pefindo disambut baik oleh Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito. Sejalan dengan itu, Agung menyampaikan bahwa posisi perseroan yang kuat juga didukung oleh kepercayaan Pemerintah terhadap WIKA untuk menggarap berbagai proyek persiapan G20 diantaranya Revitalisasi Bandara Halim, Terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai, Peningkatan & Pembangunan Jalan dan Jembatan di wilayah Labuan Bajo.
“Hal ini menandakan kepercayaan yang besar terhadap kapabilitas WIKA dalam membangun proyek-proyek yang mendukung perhelatan event berskala internasional,” ungkap Agung Budi Waskito pada keterangannya, 16 Juni 2022.
Agung juga menambahkan bahwa Perseroan siap mendukung pembangunan Ibu Kota Negara baru yang akan dimulai tidak lama lagi.
Selain sebagai persiapan perhelatan Tourism Working Group (TWG) yang masuk dalam rangkaian G20, Proyek Peningkatan, Pembangunan Jalan dan Jembatan di wilayah Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur juga menjadi perwujudan dari Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Pada proyek ini, WIKA membangun jalan dan jembatan sepanjang ruas Labuan Bajo – Sp. Nalis – Sp. Kenari, Sp. Kenari – Tana Mori sepanjang 25 kilometer.
Proyek tersebut menjadi proyek lanjutan dari proyek-proyek yang dibangun WIKA di Labuan Bajo. Portofolio WIKA di Labuan Bajo meliputi Fasilitas Penunjang Operasional (FPO) dan Terminal Multipurpose Wae Kelambu Pelabuhan Labuan Bajo milik PT Pelabuhan Indonesia (Persero) yang telah selesai pada tahun 2021 yang menjadi lalu lintas logistik dan bongkar muat kontainer dan kargo, sekaligus mendukung aktivitas pariwisata dan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Labuan Bajo. Selain itu, WIKA Gedung sebagai entitas anak juga tengah membangun Penataan KSPN Kawasan Pantai Marina & Bukit Pramuka.
Dalam pelaksanaan proyek-proyek tersebut, Perseroan senantiasa mendorong penggunaan produk-produk dalam negeri yang berkualitas. Selain meningkatkan efisiensi, produk dalam negeri juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. (*)