CFX dan Aspakrindo-ABI dalam konferensi pers penutupan Bulan Literasi Kripto (BLK) 2025, di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Kamis, 27 Februari 2025.
Jakarta – Tren pertumbuhan aset kripto di Indonesia terus melesat. Hal ini tecermin dari semakin masifnya jumlah investor dan inovasi yang dilakukan oleh para pelaku pasar, dengan dukungan regulasi dari pemerintah.
Direktur Utama PT Bursa Komoditi Nusantara (Central Finansial X/CFX), Subani mengungkapkan, jumlah akun kripto di Indonesia saat ini telah menembus angka 22 juta. Hal ini menunjukkan, minat masyarakat terhadap aset digital ini cukup tinggi.
“Kalau kita bicara tren adopsi ke depannya, ini bisa dilihat dari bagaimana peningkatan jumlah akun, sekarang sudah lebih dari 22 juta. Kita perkirakan akan terus tumbuh,” katanya, dalam konferensi pers penutupan Bulan Literasi Kripto (BLK) 2025, di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Kamis, 27 Februari 2025.
Baca juga : CFX Dorong Peningkatan Literasi Aset Kripto bagi Generasi Muda
Ia juga memprediksi jumlah akun kripto akan terus melonjak, terutama setelah adanya aturan yang memperbolehkan entitas non-perorangan, seperti institusi atau perusahaan, untuk berinvestasi di aset kripto.
Dengan diperbolehkannya investasi kripto bagi perusahaan dan institusi, pasar aset digital diperkirakan akan semakin berkembang.
“Dengan terbuka bukan hanya untuk perorangan yang bisa berinvestasi di kripto, ini akan memperluas market. Sehingga adopsi kripto ini akan sangat baik ke depannya, kita harapkan,” jelasnya.
Ketua Umum Asosiasi Blockchain dan Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo – ABI), Robby menambahkan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai regulator turut mendukung perkembangan industri kripto, terutama dengan hadirnya Self Regulatory Organization (SRO).
Baca juga : Terima Pengawasan Aset Kripto, OJK Ingatkan PUJK Utamakan Pelindungan Konsumen
SRO berperan dalam mengawasi, mengatur, dan mengembangkan industri aset kripto secara mandiri, namun tetap berkoordinasi dengan regulator.
“OJK juga memiliki pusat inovasi seperti sandbox. Untuk di sandbox itu lagi ramai-ramainya saat ini,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat, nilai transaksi aset kripto di Indonesia mencapai Rp556,53 triliun sepanjang Januari–November 2024.
Jumlah tersebut melonjak 356,16 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yang hanya mencapai Rp122 triliun. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More