Jakarta – Bill Gross selaku investor ternama asal AS menyatakan bahwa pasar akan mengalami masalah besar bila The Federal Reserve (The Fed) tetap menaikkan suku bunga acuannya, seperti dikutip dari CNBC, Kamis, 22 Desember 2022.
“Perekonomian telah diperkuat dengan belanja fiskal yang habis triliunan dolar, namun bila anggaran belanja fiskal itu habis, saya pikir kita akan mengalami resesi ringan. Dan bila suku bunga acuan terus naik, maka kita akan mengalami resesi yang jauh lebih besar,” ungkap Bill.
“Kita berpotensi mengalami chaos pada pasar keuangan kita,” tambah Bill.
Menurut Bill, kebijakan moneter yang semakin ketat akan semakin memperburuk kondisi pasar modal. Pria berjuluk raja obligasi yang sekaligus co-founder Pimco ini menyatakan, kenaikan suku bunga acuan dapat menimbulkan masalah untuk sektor real estate komersial, karena dapat memicu gagal bayar yang masif.
Meskipun begitu, dirinya tetap berharap sektor real estate perumahan dapat berkinerja lebih baik, dan tidak akan terdampak seperti pada masa Great Recession.
“Saya pikir kalau The Fed tetap menaikkan suku bunga acuannya, maka itu akan memperkecil kemungkinan harga rumah untuk turun. Kondisi tersebut akan menjadi peringatan bagi sektor perumahan,” jelas Bill.
“Namun apakah itu seperti bencana ekonomi di tahun 2007, 2008, saya rasa kita tidak menuju ke sana,” pungkasnya. Steven Widjaja